Senin 15 Nov 2021 16:47 WIB

Polisi Tangkap 3 Orang Atas Ledakan Taksi di Liverpool

Polisi menerima laporan ledakan di Liverpool pada Ahad (14/11) dan tangkap tiga orang

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Polisi menerima laporan ledakan di Liverpool pada Ahad (14/11) dan tangkap tiga orang. Ilustrasi.
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Polisi menerima laporan ledakan di Liverpool pada Ahad (14/11) dan tangkap tiga orang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pihak berwenang Inggris menangkap tiga orang pria dengan Undang-undang Terorisme setelah sebuah taksi meledak di luar rumah sakit di Liverpool. Ledakan tersebut menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya.

Kepolisian North West Inggris mengatakan tiga pria berusia 21, 26, dan 29 tahun ditangkap di Kensington, Liverpool. Melalui Twitter, Kepolisian Manchester mengatakan penangkapan dilakukan beberapa jam setelah sebuah mobil dilaporkan meledak di Rumah Sakit Perempuan, Liverpool.

Baca Juga

Pihak berwenang mengatakan penyelidikan masih berlangsung. Dalam siaran persnya, Kepolisian Merseyside mengatakan petugas menerima laporan ledakan pada Ahad (14/11) pukul 10.59.  

"Sejauh yang kami pahami saat ini mobil yang terlibat adalah taksi yang berhenti di depan rumah sakit sebelum meledak," kata Departemen Kepolisian Merseyside seperti dikutip United Press International (UPI), Senin (15/11).

"Penyelidikan untuk mencari tahu apa yang terjadi masih berlangsung dan butuh waktu sebelum kami dalam posisi bisa mengonfirmasi semuanya," tambah polisi.

Pihak berwenang mengonfirmasi satu orang tewas dalam ledakan itu sementara korban kedua dibawa ke rumah sakit terdekat. Polisi menambahkan luka korban kedua tidak mengancam nyawa.

Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan ia terus diberi perkembangan mengenai ledakan tersebut. "Polisi dan layanan darurat kami bekerja keras untuk mengetahui apa yang terjadi dan mereka harus diberi waktu dan ruang untuk melakukannya," cicit Patel di Twitter.

Kepolisian Manchester mengatakan sebagian besar Rutland Avenue di Liverpool telah ditutup untuk penyelidikan. Mereka menambahkan sebagai tindakan pencegahan beberapa alamat telah dipindahkan.

Dalam pernyataannya pada warga, Kepala Polisi Serena Kennedy mengatakan meski ledakan memicu kekhawatiran tapi peristiwa semacam ini 'sangat jarang' terjadi. Ia meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai apa yang terjadi.

"Kehadiran polisi di jalan-jalan Merseyside juga bertambah dan semakin terlihat. Saya meminta masyarakat untuk terlibat dengan petugas saya dan mengungkapkan kekhawatiran yang mungkin mereka miliki. Kami berusaha menyampaikan berita terbaru ke masyarakat kami secepat mungkin," kata Kennedy.

Perdana Menteri Boris Johnson menyampaikan duka cita pada korban 'insiden mengerikan yang terjadi di Liverpool'. Sementara Walikota Liverpool Joanne Anderson mengatakan ledakan tersebut 'mengguncang dan menjengkelkan'.

Kepolisian Merseyside mengatakan Kepolisian Kontra-Terorisme akan memimpin penyelidikan. "Hingga tahap ini insiden ini belum dinyatakan aksi terorisme walaupun detektif-detektif kontra-teroris dengan hati-hati memimpin selama kami mencoba memahami latar belakang ledakan," kata kepolisian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement