Senin 15 Nov 2021 18:46 WIB

GM Berencana Luncurkan 10 Mobil Listrik di Korsel pada 2025

GM sempat mengancam membangun EV di Amerika Serikat dan China.

Rep: Rizky Surya/ Red: Hiru Muhammad
General Motors
Foto: EPA
General Motors

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, General Motors (GM) akan meluncurkan 10 kendaraan listrik (EV) di Korea Selatan pada tahun 2025. Tetapi GM belum memiliki rencana untuk memproduksi EV secara langsung di negara tersebut.

Kepala operasi internasional GM Steven Kiefer memperingatkan pada tahun lalu bahwa tindakan industri yang gigih mencegah investasi lebih lanjut di Korea Selatan. GM sempat mengancam membangun EV di Amerika Serikat dan China. 

Baca Juga

Kiefer juga memiliki rencana untuk membangun EV di Meksiko dan Kanada. Kunjungan Kiefer setelah delegasi serikat pekerja Korea pergi ke Detroit pada Juni lalu. Namun hal ini telah menimbulkan spekulasi di media lokal bahwa ia dapat mengumumkan rencana produksi EV baru. 

"Kami belum mengumumkan rencana apa pun untuk memproduksi kendaraan listrik di negara ini, jadi tetap ikuti perkembangannya," kata Kiefer dalam jumpa pers dilansir dari kantor berita Reuters pada Senin (15/11).

Kiefer juga mengatakan kemitraan GM dengan perusahaan pembuat baterai Korea Selatan LG Energy Solution sangat cerah. "Jelas lebih banyak kapasitas (baterai) akan dibutuhkan, jadi nantikan beberapa pengumuman tambahan," kata Kiefer.

Unit GM cabang Korea Selatan memproduksi sekitar 600 ribu kendaraan per tahun, termasuk mengirim banyak produk ke Amerika Serikat seperti SUV Chevrolet Trailblazer yang populer. GM di Korsel mempekerjakan sekitar 12 ribu orang. 

GM Korsel sempat melaporkan kerugian operasional  262 juta dolar AS atau Rp 3,7 triliun pada tahun lalu.  Lalu ketika ditanya tentang dampak kekurangan chip di pabrik GM Korea, Kepala Eksekutif GM Korea Kaher Kazem mengatakan volume produksi tahun ini turun sekitar 25 persen dibandingkan tahun lalu. Tetapi fenomena kekurangan chip tampaknya mulai dapat diantisipasi. 

Diketahui, GM dan LG Energy Solution sedang membangun dua pabrik manufaktur sel baterai dengan kapasitas produksi tahunan gabungan sekitar 70 gigawatt di Amerika Serikat, yang dapat memberi daya sekitar 1 juta EV. 

Pada bulan Oktober, GM mengatakan unit LG telah setuju untuk menggantinya sebesar $2 miliar atau Rp28 triliun dalam perkiraan biaya dan pengeluaran yang terkait dengan penarikan EV Bolt.

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement