Selasa 16 Nov 2021 17:29 WIB

Terduga Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Ditahan di Turki

Terduga pelaku pembunuhan presiden merupakan seorang pengusaha bernama Samir Handal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Pemakaman Presiden Haiti Jovenel Moise. Terduga pelaku pembunuhan presiden merupakan seorang pengusaha bernama Samir Handal.
Foto: Reuters/Antara
Pemakaman Presiden Haiti Jovenel Moise. Terduga pelaku pembunuhan presiden merupakan seorang pengusaha bernama Samir Handal.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pihak berwenang Turki telah mengeluarkan perintah penahanan sementara selama 40 hari untuk seorang pria yang diduga sebagai tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise. Pria tersebut ditahan di sebuah penjara di Istanbul.

Terduga pelaku merupakan seorang pengusaha bernama Samir Handal. Dia ditahan di Bandara Istanbul pada Senin (15/11) pagi ketika tiba dalam perjalanan dari Amerika Serikat (AS) ke Yordania. Penangkapan Handal diumumkan oleh pihak berwenang di Haiti pada Senin malam.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Haiti Claude Joseph telah berbicara dengan rekannya di Turki tentang penangkapan Handal. Namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut termasuk apakah Haiti akan mengupayakan ekstradisi Handal.

Anadolu Agency melaporkan, Handal telah diincar atas pemberitahuan Interpol. Dia ditahan oleh polisi bandara ketika tiba di Istanbul. Dia kemudian diinterogasi oleh pejabat pengadilan yang mengeluarkan perintah penahanan sementara selama 40 hari atas permintaan Kementerian Kehakiman Turki.

Handal saat ini berada di penjara Maltepe Istanbul. Handal telah disebutkan sebagai tersangka dalam rencana pembunuhan presiden Haiti. Namun pemerintah belum memberikan rincian tentang dugaan keterlibatannya.

Lebih dari 40 tersangka pembunuhan Presiden Moise telah ditangkap, termasuk 18 mantan tentara Kolombia dan beberapa petugas polisi Haiti.  Pihak berwenang Kolombia mengatakan mayoritas mantan tentara mereka tidak mengetahui rencana operasi tersebut. Ketika itu, mantan tentara Kolombia hanya diberikan informasi mereka akan mengawal Presiden Moise.

Mose ditembak mati di kediamannya menjelang fajar. Istri Moise mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Pembunuhan Presiden Moise semakin memperdalam ketidakstabilan politik di Haiti.

Haiti telah berupaya untuk pulih dari gempa bermagnitudo 7,2 yang menewaskan lebih dari 2.200 orang di wilayah barat daya pada pertengahan Agustus. Selain itu, Haiti juga menghadapi lonjakan kekerasan terkait geng dan kekurangan bahan bakar.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement