Kamis 18 Nov 2021 09:39 WIB

Ilmuwan Terus Cari Keberadaan Planet Kesembilan

Banyak spekulasi tentang keberadaan planet ke sembilan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar melihat mural tentang tata surya di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (11/11/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pelajar melihat mural tentang tata surya di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Senin (11/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan masih terus mencari tanda-tanda keberadaan planet NIne, atau planet ke sembilan di Tata Surya. Data yang dikumpulkan pada 1983 menunjukkan tanda-tanda dari apa yang diyakini astronom Inggris sebagai bukti yang mungkin adalah planet kesembilan di tata surya. 

Astronom Michael Rowan-Robinson dan profesor astrofísica Emeritus di Imperial College London, menemukan bahwa data yang dikumpulkan oleh teleskop ruang angkasa awal menunjukkan kemungkinan kandidat untuk teori planet kesembilan. Data diambil dari pengamatan historia yang dilakukan oleh Infrared Astronomical Satellite (IRAS), yang diluncurkan pada 1983. Ini adalah observatorium pertama yang mengorbit untuk melihat keseluruhan langit malam dalam spektrum inframerah. 

Baca Juga

Kemungkinan bukti planet kesembilan ditemukan dalam data lama. Rowan-Robinson memutuskan untuk melihat kembali data dari misi sepuluh bulan IRAS untuk melihat apakah ada sesuatu dalam data yang masih belum ditemukan.

Rowan-Robinson memperhatikan dengan cermat objek-objek yang bergerak perlahan antara satu pengamatan dan pengamatan lainnya. Melakukan hal itu, memungkkan ia untuk mengesampingkan benda-benda yang bergerak cepat, seperti komet atau asteroid.

Rowan-Robinson mengatakan bahwa pergeseran posisi kandidat planet akan terjadi karena paralaks. Hal itu adalah karena Bumi mengorbit matahari menyebabkan posisi IRAS berubah sudut.

Astronom memeriksa ratusan sumber dalam data. Namun, sebanyak tiga pengamatan yang dilakukan pada Juni, Juli, dan September 1983 menarik perhatiannya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement