REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Bocah berusia 10 tahun berinisial MAA, warga Kampung Babakan Cianjur, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat menjadi korban terkena peluru nyasar pada Ahad (21/11) kemarin. Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut dan telah memeriksa tiga orang saksi.
Kapolsek Cililin AKP Deni Nurcahyadi mengatakan peristiwa tersebut terjadi di halaman rumah korban. Ia menuturkan saat korban berada di tempat tiba-tiba menangis karena merasakan sakit di bagian punggungnya dan bercucuran darah.
"Bapaknya di TKP di teras rumah jam 20.00 Wib tiba tiba ada bunyi pletek dan anak ini kesakitan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/11). Selanjutnya, korban dibawa ke ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut diantaranya memeriksa tiga orang saksi. Mereka adalah orang tua korban yang saat kejadian berada di lokasi.
"Tiga orang saksi diperiksa satunya bapaknya," katanya. Ia menambahkan di wilayah tersebut tidak ditemukan markas militer atau area latihan menembak. "Itu kan Saguling," katanya.
Terpisah, warga sekitar Dian Hendrian mengatakan peluru tersebut bersarang di bagian tulang punggung. Korban telah mendapatkan penanganan operasi dan saat ini sejumlah pemuda setempat sedang melakukan penggalangan dana untuk biaya kesembuhan korban.
"Hasil rontgen bentuk pelurunya bukan peluru senapan angin," katanya.