REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maybank Group membukukan laba bersih turun menjadi 1,68 miliar ringgit dari 1,95 miliar ringgit pada kuartal III 2021. Hal ini disebabkan penurunan pendapatan fee sebesar 26,6 persen menjadi 1,43 miliar ringgit.
“Penurunan terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan investasi dan trading, serta peningkatan net impairment losses akibat pencadangan provisi tambahan secara proaktif yang dilakukan untuk mempertimbangkan berbagai tingkatan pembatasan mobilitas yang diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia selama kuartal ketiga,” tulis Maybank Group dalam keterangan tertulis, Senin (29/11).
Kemudian pada kuartal III 2021, pendapatan operasional bersih (net operating) tumbuh 1,2 persen menjadi 6,15 miliar ringgit dari 6,08 miliar ringgit pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan net fund based sebesar 14,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi RM 4,72 miliar.
Selanjutnya laba sebelum pajak (PBT) sebesar 2,27 miliar ringgit pada kuartal III 2021, turun dari 2,61 miliar ringgit pada periode yang sama tahun lalu.
Maybank juga mencatat laba operasional Grup sebelum provisi (PPOP) turun menjadi 3,33 miliar ringgit dari 3,37 miliar ringgit pada kuartal III 2020.
Akibatnya, net impairment losses berada pada angka 1,13 miliar ringgit dibandingkan 805,9 juta ringgit pada periode yang sama tahun lalu sebagai akibat dari pemberlakuan pembatasan mobilitas pada kuartal III 2021.
“Grup terus melakukan pencadangan provisi secara proaktif, melalui penerapan manajemen overlay bagi debitur yang masuk ke dalam program Repayment Assistance dan memfasilitasi pemutihan write-off sejumlah nasabah,” ucapnya.