Selasa 30 Nov 2021 14:58 WIB

Kontak Tembak dengan KST, TNI Sudah Kuasai Suru-Suru

Kelompok separatis teroris menembaki rumah hingga warga Suru-Suru, Papua mengungsi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY), Brigjen Izak Pangemanan.
Foto: Dok Dispenad
Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY), Brigjen Izak Pangemanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY), Brigjen Izak Pangemanan menegaskan, personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini sudah menguasai Distrik Suru-Suru, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, usai penembakan yang dilakukan kelompok separatis teroris (KST) pada Senin (29/11).

Kondisi di kawasan itu, diklaim sudah terkendali dan kini sudah ditempatkan 70 prajurit di Suru-suru termasuk prajurit tempur. "Prajurit siap mengamankan wilayah itu dari gangguan KSB," kata Pangemanan saat dikonfirmasi di Jayapura, Papua, Selasa (30/11).

Baca Juga

Dia mengakui, prajurit TNI tidak bisa bertindak lebih jauh karena KST berlindung di tengah masyarakat yang berada di sekitar tiga pulau. Penembakan dilakukan KST dari seberang sungai sehingga yang dilakukan prajurit TNI adalah melindungi warga masyarakat yang masih bertahan di Suru-Suru.

Sebagian besar warga, kata Pangemanan, memang sudah mengungsi ke wilayah yang dianggap lebih aman dan tidak berada di pinggir sungai. Dia menyatakan, pada Senin memang sempat terjadi kontak tembak saat penambahan pasukan hingga menyebabkan satu prajurit terluka.

Namun, dipastikan keamanan saat ini sudah dikuasai TNI, dan anggota diminta senantiasa siaga. Ketika ditanya tentang warga yang mengungsi, Pangemanan menegaskan, langkah itu dilakukan bagi warga yang rumahnya di pinggir sungai.

Pasalnya, menembaki rumah dari seberang sungai. Hal itu membuat masyarakat yang rumahnya di pinggir sungai mencari tempat yang aman hingga berlindung di dalam hutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement