REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) memulai pengerjaan penggalian terowongan (tunneling) pada Januari 2022 untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A CP 201 dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Monas. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan saat ini progres kegiatan di proyek Stasiun Thamrin, yakni pembangunan D-Wall atau dinding bawah tanah serta penyiapan lubang (shaft) untuk mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM).
"Kita sedang menyiapkan TBM shaft, titik akan kita memulai kegiatan tunneling. Ini sedang berjalan di lapangan dan rencananya harus selesai di Desember, supaya kegiatan tunneling kita bisa mulai Januari 2022," kata Silvia.
Silvia menjelaskan, bahwa mesin bor terowongan pertama telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 20 November lalu. Saat ini, TBM tersebut sedang dalam proses custom clearance di pelabuhan dan akan diangkut ke proyek Stasiun Thamrin untuk dirakit di lapangan. Sementara itu, TBM kedua juga menunggu pengiriman ke Indonesia di Pelabuhan Shanghai.
Adapun, TBM 1 yang telah tiba ini difabrikasi di salah satu pabrik milik perusahaan multinasional asal Jepang yaitu Kawasaki Heavy Industries, Ltd di Hangzhou dan Wuhu, Republik Rakyat China. Pembangunan terowongan MRT Jakarta fase 2A nantinya akan menggunakan dua unit TBM yang didatangkan secara bertahap untuk penggalian di Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Thamrin serta Stasiun Monas.
Selain persiapan pekerjaan terowongan, progres kegiatan di Stasiun Thamrin juga meliputi pemindahan Tugu Jam Thamrin. Sementara di Stasiun Monas, pembangunan gardu listrik bawah tanah sudah dimulai dan pengecoran base slab. Secara keseluruhan, progres fisik pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI-Kota mencapai 25,83 persen atau masih dalam target yang sesuai.