REPUBLIKA.CO.ID, GENOA -- Pelatih Genoa Andriy Shevchenko mengatakan timnya bertekad untuk memberikan segalanya agar bisa membuat AC Milan kesulitan pada laga pekan ke-15 Serie A Italia 2021/2022, yang berlangsung di Stadion Luigi de Ferraris, Kamis (2/12) dini hari WIB nanti.
"Saya pasti akan senang, tetapi saat ini saya mencoba untuk menahan emosi saya," kata Shevchenko dikutip Football Italia, Rabu (1/12).
Grifone akan menjamu Milan yang tengah berada dalam momen kurang menyenangkan setelah kalah dalam dua partai terakhir secara berturut versus Fiorentina dan Sassuolo.
Meski namanya meroket saat berkostum Milan, Sheva mengaku ia merupakan sosok yang profesional dan ia berjanji untuk memberikan yang terbaik bagi timnya saat menjamu i Rossoneri.
"Saat ini saya dan tim akan melakukan semuanya yang kami bisa untuk membuat Milan dalam kesulitan. Tapi, kita harus sangat berhati-hati," sambung pelatih berdarah Ukraina.
Genoa sendiri membutuhkan kemenangan untuk terlepas dari jerat degradasi. Setelah berhamin imbang tanpa gol versus Udinese posisi tim asal kota pelabuhan itu sementara berada di peringkat 18 dengan baru mengoleksi angka 10 dari sekali menang, tujuh imbang dan enam kekalahan.
Shevchenko, bagaimanapun, tidak percaya kekalahan beruntun akan mempengaruhi cara pasukan Stefano Pioli bermain ketika bertamu ke markas Genoa. Untuk itu Mattia Destro dan kolega harus memberikan fokus mereka selama pertandingan berlangsung.
"Mereka adalah tim yang bermain bagus dan menciptakan peluang. Saya mendukung Milan, seperti biasa. Tetapi tidak dalam pertandingan melawan kami (Genoa)," kata pemilik satu gelar Ballon d'Or.
Sheva memenangkan satu gelar Scudetto dan menjadi penentu gelar Liga Champions keenam untuk Milan pada final di Stadion Old Trafford, Manchester 2003 silam. Praktis duel ini tentu bakal sangat emosional bagi pelatih berusia 45 tahun.
Legenda Milan
Andriy Shevchenko dikenal sebagai salah satu legenda hidup AC Milan. Dalam perjalanan kariernya sebagai pemain, pria 42 tahun itu pernah memperkuat beberapa klub.
Selain Milan, Sheva sempat berkostum Chelsea FC, dan kemudian balik lagi ke San Siro. Mantan penyerang Ukraina pensiun di tim masa remajanya, Dynamo Kiev.
Dalam wawancara dengan DAZN, Sheva menceritakan berbagai momen berharganya di Rossoneri. Salah satu yang paling bersejarah dalam hidupnya adalah meraih trofi Liga Champions 2003. Saat itu skuat merah hitam menumbangkan Juventus di Stadion Old Trafford, milik Manchester United.
"Juve sangat kuat saat itu, dan kami bermain di stadion spesial. Itu laga terpenting dalam hidup saya," kata Sheva dikutip dari Football Italia.
Total Sheva berkostum Milan dalam 322 laga di berbagai ajang, dan mencetak 175 gol. Sang legenda mengoleksi sejumlah trofi dalam balutan kostum merah hitam, antara lain Scudetto (2003), Coppa Italia (2003), Piala Super Italia (2004), Liga Champions (2003), Piala Super Eropa (2003).
Menilik dari semua catatan di atas, wajar jika yang bersangkutan selalu dikaitkan dengan Il Diavolo. pada kesempatan serupa, pemilik 111 caps tim nasional Ukraina berbicara tentang sejumlah sahabatnya di Milan. Pertama, Kaka. Menurut dia, eks gelandang Brasil itu pemain sempurna di lini tenga Rossoneri saat itu.
Berikutnya, Paolo Maldini. Sheva menegaskan, Maldini adalah pemimpin, pemain, dan teman yang hebat. Selanjutnya ia juga menaruh respek kepada eks presiden Milan Silvio Berlusconi, juga bekas pelatihnya, Carlo Ancelotti.