Kamis 02 Dec 2021 08:25 WIB

AIIMS Khawatir Varian Omicron Turunkan Kemanjuran Vaksin

AIIMS sebut vaksin yang tersedia harus dievaluasi efektivitasnya terhadap omicron.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19. Studi awal menunjukkan bahwa vaksin yang ada 40 persen kurang efektif pada varian omicron.
Foto:

Karena itulah perlombaan untuk menciptakan vaksin khusus omicron telah dimulai. Yang pertama membuat pengumuman publik tentang hal itu adalah Chief Medical Officer Moderna, Paul Burton. Kepada media, dia mengatakan bahwa perusahaannya dapat meluncurkan vaksin yang diformulasikan ulang terhadap varian omicron pada awal tahun depan.

Sementara itu, WHO dan badan kesehatan lainnya belum menetapkan dengan jelas apakah formulasi baru akan diperlukan atau apakah kumpulan vaksin Covid-19 saat ini akan memadai. Namun, hal itu tidak menghentikan raksasa farmasi Moderna untuk mempelajari varian baru tersebut.

Di acara Andrew Marr Show di BBC, Burton mengatakan bahwa vaksin saat ini dapat memberikan perlindungan, tergantung pada berapa lama seseorang telah disuntik vaksin. Ia menyerukan, orang yang tidak divaksinasi harus divaksinasi.

Lebih lanjut, Burton menyerukan mereka yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap untuk menerima suntikan booster jika memenuhi syarat. Sementara itu, dia dan timnya sedang mempelajari respons imun vaksin saat ini terhadap omicron.

Burton menyebut, kemampuan vaksin saat ini untuk memberikan perlindungan terhadap omicron diharapkan bisa terungkap dalam beberapa pekan ke depan. Menurutnya,  ha yang luar biasa tentang vaksin mRNA yang menjadi platform Moderna adalah itu memungkinkan mereka bergerak sangat cepat.

"Jika kami harus membuat vaksin baru, saya pikir itu akan ada mulai awal 2022 sebelum nantinya tersedia dalam jumlah besar," ujar Burton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement