Senin 06 Dec 2021 19:10 WIB

Epidemiolog: Kecil Kemungkinan Terjadi Gelombang 3 Covid-19

Epidemiolog menyebut Indonesia berhasil menekan gelombang kedua Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi Covid-19. Epidemiolog memperkirakan gelombang tiga Covid-19 kecil kemungkinannya untuk terjadi.
Foto: Antara/Ampelsa
Vaksinasi Covid-19. Epidemiolog memperkirakan gelombang tiga Covid-19 kecil kemungkinannya untuk terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, gelombang ketiga Covid-19 kemungkinan kecil terjadi. Sebab, pemerintah dan masyarakat sudah berhasil menekan gelombang kedua dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kenaikan kasus.

Selain itu, saat ini angka rawat inap di rumah sakit rendah dan kematian akibat Covid-19 mendekati nol. Pandu menuturkan, situasi sekarang itu sebagai dampak dari tingkat kekebalan pada penduduk yang tinggi, baik dari vaksinasi Covid-19 dan infeksi alamiah.

Baca Juga

Oleh karenanya, capaian vaksinasi Covid-19 harus terus ditingkatkan untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kekebalan komunitas. Seluruh masyarakat juga diimbau terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi kebaikan bersama dan mencegah penularan Covid-19 yang tinggi di tengah masyarakat.

Protokol kesehatan tersebut adalah menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pandu mengatakan, pandemi Covid-19 belum berakhir, sehingga kewaspadaan harus terus dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan mempercepat vaksinasi Covid-19.

"Itu dapat menekan terjadinya gelombang ketiga penularan Covid-19 di tengah masyarakat," kata Pandu saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (6/12).

 

 

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement