REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengatakan, Kemenkes RI telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai di Maret atau April tahun depan. Vaksin ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan berat bahkan kematian apabila sampai terpapar Covid-19.
Reisa dalam siaran persnya, Jumat (10/12), mengatakan berdasarkan laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa jumlah pasien sembuh naik secara rata-rata dan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia semakin sedikit. Vaksinasi juga sudah menjadi syarat perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Mereka yang sudah mendapatkan dosis lengkap, persyaratan perjalananannya akan jauh lebih mudah untuk masuk ke tempat-tempat umum yang mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Guna mendukung ketersediaan vaksin, sejak setahun ini, program vaksinasi Indonesia telah menyediakan setidaknya tujuh jenis vaksin, yaitu Sinovac, Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Janssen.
Sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), ujar Reisa, sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin Covid-19 yakni yakni Sinovac, Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Zifivax, Janssen, Convidecia dan Covovax.
Berkat upaya seluruh pihak, berdasarkan data Our World in Data pada awal Desember 2021 ini, Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah terbanyak vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, setelah China, India, Amerika Serikat dan Brazil.
Ihwal variant of concern yang terbaru Omicron, kata Reisa, WHO menyatakan bahwa vaksin masih ampuh melindungi dari sakit berat dan kematian. Badan Kesehatan Dunia WHO juga menyerukan agar setiap pemerintah dan setiap individu harus menggunakan semua alat yang kita miliki saat ini, pencegahan, pengujian, perawatan untuk tetap melawan Covid-19 terutama dengan mempercepat cakupan vaksin pada populasi paling berisiko.
Selain itu, juga mengintensifkan upaya menurunkan penularan dan tetap mempertahankan capaian baik saat ini. “Dengan memperhatikan prinsip-prinsip public health and social measures atau yang kita terapkan dalam bentuk PPKM level di Indonesia,” lanjut Reisa.
Ia juga mengingatkan, bahwa meski sampai dengan malam tadi hasil whole genome sequencing dari Indonesia tidak ditemukan varian Omicron. Namun kewaspadaan harus diutamakan.