Ahad 12 Dec 2021 11:11 WIB

Kontroversi Masjid Palsu di Pangkalan Militer Kanada

Pejabat Pasukan Kanada mengatakan masjid merupakan bagian dari fasilitas pelatihan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kontroversi Masjid Palsu di Pangkalan Militer Kanada
Foto: republika
Kontroversi Masjid Palsu di Pangkalan Militer Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Saat Mahmoud Mourra sedang berburu di padang rumput di Alberta selatan, dia menemukan pemandangan familiar di lokasi asing. 

Dia menyaksikan kubah masjid dengan menara dan simbol bulan sabit. Namun, masjid itu tidak nyata, itu adalah bagian dari fasilitas pelatihan di Pangkalan Pasukan Kanada (CFB) Suffield, sekitar 250 kilometer tenggara Calgary.

Baca Juga

Pejabat Pasukan Kanada mengatakan fasilitas pelatihan semacam itu harus senyata mungkin untuk simulasi jenis lingkungan yang mungkin dilihat tentara dalam tur. Tetapi bagi Mourra, yang telah hidup di Kanada sejak bermigrasi dari Lebanon beberapa dekade lalu, melihat bangunan itu terasa seperti pengkhianatan.

"Ini simbol bukan untuk teroris, itu adalah simbol untuk Muslim dan saya pikir itulah masalahnya. Saya yakin ada masalah sistematis karena ini adalah puncak gunung es untuk melihat medan seperti ini," kata Mourra, dilansir dari CBC, Ahad (12/12).

CEO Dewan Nasional Muslim Kanada Mustafa Farooq mengatakan video masjid yang diambil oleh Mourra yang mulai beredar di dunia maya telah menimbulkan kekhawatiran di komunitas Muslim, terutama mengingat elemen supremasi kulit putih di pasukan militer. "Sangat mengkhawatirkan memikirkan masjid semacam itu dan kehadirannya di pangkalan angkatan bersenjata mana pun," kata Mustafa.

 

 

Seorang juru bicara Departemen Pertahanan Nasional mengatakan instalasi Inggris adalah satu-satunya departemen yang segera menyadarinya. "Karena itu, mengingat besarnya (Angkatan Bersenjata Kanada), kami harus melakukan pemeriksaan pan-CAF yang lebih luas,” kata Dan Le Bouthillier dalam sebuah pernyataan melalui email.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement