REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zahir accounting merupakan sistem akuntansi berbasis teknologi yang dapat membantu para penggiat bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan dari sisi manajemen finansial atau keuangan. Terdapat banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi zahir, dalam pengelolaan laporan keuangan mereka. Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengadakan ujian sertifikasi, live via Zoom, pada Kamis (9/12).
Ujian sertifikasi ini merupakan salah satu upaya dari Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas BSI untuk membekali mahasiswa agar dapat dengan baik memahami penggunaan aplikasi akuntansi serta lebih siap bersaing di dunia kerja nantinya.
Fera Nelfianti, sebagai ketua program studi Administras Bisnis, Universitas BSI berharap, para mahasiswa yang saat ini mengikuti ujian sertifikasi bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk mengukur kemampuan diri. Sejauh mana pemahaman mereka terhadap penggunaan aplikasi zahir.
“Mahasiswa sangat antusias dan semangat mengikuti ujian sertifikasi zahir ini. Semoga seluruh peserta lulus dalam ujian sertifikasi zahir accounting ini dan kompeten dibidangnya,” ucap Fera.
Menurut Fera, peran akuntansi pada perusahaan yang menyajikan informasi keuangan sangatlah penting, terutama untuk mengendalikan biaya. Perkembangan teknologi di era digital menyebabkan terjadinya pergeseran terhadap ketersediaan informasi.
“Para pengambil keputusan dan akuntan pun membutuhkan informasi yang dapat tersaji dengan cepat. Sehingga dibutuhkan software akuntansi yang akan mempermudah mereka dalam mengelola laporan keuangan,”kata Fera dalam keterangan tertulisnya Selasa (14/12).
Ia menambahkan bahwa, ujian sertifikasi zahir accounting tersebut terbagi menjadi dua sesi. Dimana pada masing-masing sesi terdapat kegiatan yang berbeda-beda.
“Kegiatan ujian sertifikasi ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama merupakan ujian teori dengan tipe ujian multiple choice dengan durasi pengerjaannya selama satu jam melalui aplikasi mobile. Kemudian dilanjutkan sesi kedua yakni soal studi kasus. Peserta ujian harus menginput data-data dimulai dari data nama alamat, saldo hingga proses transaksi serta laporan,” tutur Fera.