Rabu 15 Dec 2021 06:52 WIB

Angkatan Udara AS Pecat 27 Anggota karena Menolak Vaksin Covid-19

Angkatan Udara AS memecat 27 anggotanya karena menolak divaksin Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Angkatan Udara AS memecat 27 anggotanya karena menolak divaksin Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP/Khwaja Tawfiq Sediqi
Angkatan Udara AS memecat 27 anggotanya karena menolak divaksin Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah memberhentikan 27 anggotanya karena menolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Ini adalah pemecatan anggota militer pertama karena tidak mematuhi mandat untuk mendapatkan vaksin.

Juru bicara Angkatan Udara, Ann Stefanek, pada Senin (13/12) mengatakan puluhan anggota yang dipecat adalah penerbang pertama. Stefanek menjelaskan mereka semua dalam masa wajib militer pertama, sehingga mereka adalah personel yang lebih muda dan berpangkat lebih rendah.

Baca Juga

"Tak satu pun dari 27 penerbang ini memiliki pengecualian (untuk tidak mendapatkan vaksin) seperti medis, administrasi, atau agama. Akibatnya, mereka secara resmi dikeluarkan dari dinas karena gagal mematuhi perintah," kata Stefanek.

Menurutnya, beberapa anggota yang dipecat kemungkinan memiliki pelanggaran lain dalam catatan mereka. Namun mereka semua dipecat karena telah menolak mandat vaksinasi Covid-19.

Stefanek menyebut dalam tiga kuartal pertama 2021, sekitar 1.800 penerbang diberhentikan karena gagal mengikuti perintah. Menurut data Angkatan Udara terbaru, lebih dari 1.000 penerbang menolak untuk mendapatkan vaksin dan lebih dari 4.700 menolak vaksin karena alasan agama. Pada pekan lalu, lebih dari 97 persen anggota Angkatan Udara yang bertugas aktif telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Awal tahun ini, Pentagon mewajibkan vaksin untuk semua anggota militer, termasuk tugas aktif, Pasukan Garda Nasional. Masing-masing angkatan militer menetapkan tenggat waktu dan prosedurnya sendiri untuk memenuhi mandat tersebut. Angkatan Udara menetapkan tenggat waktu paling awal. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan vaksin sangat penting untuk menjaga kesehatan pasukan untuk menanggapi krisis keamanan nasional.

Pada 10 Desember, Pentagon menyatakan 96,4 persen personel tugas aktif mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin. Austin telah menjelaskan Pasukan Garda Nasional harus tunduk pada mandat vaksinasi. Menurut Austin anggota Pasukan Garda Nasional yang tidak divaksinasi akan dilarang mengikuti pelatihan yang didanai pemerintah federal. Pelatihan ini sangat diperlukan untuk mempertahankan status Garda mereka.

Anggota Angkatan Laut dan Korps Marinir memiliki tenggat waktu untuk vaksinasi hingga 28 November. Sementara, prajurit tugas aktif Angkatan Darat memiliki waktu hingga Rabu (15/12) mendatang. Sedangkan anggota Garda Nasional mempunyai batas waktu vaksinasi paling panjang yaitu hingga 30 Juni mendatang.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement