Rabu 15 Dec 2021 17:47 WIB

Pengendara Sepeda Motor Tewas Tersenggol KRL di Cisauk, Tangerang

Korban berkendara di pinggiran rel, dan tak menyadari KRL menuju Serpong melintas.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Rangkaian KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung melewati Serpong dan Cisauk sedang berhenti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Rangkaian KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung melewati Serpong dan Cisauk sedang berhenti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Seorang pengendara sepeda motor berinisial I (30 tahun) terserempet kereta rel listrik (KRL) Commuter Line di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada Rabu (15/12). Korban terpental lantaran terkena senggol badan kereta saat tengah menyusuri pinggir rel kereta rute Parung Panjang-Tanah Abang tersebut.

"Kejadiannya hari ini, Rabu (15/12) sekitar jam 10.00. Korbannya warga setempat, tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian," ujar Kanit Reskrim Polsek Cisauk Iptu Margana kepada wartawan di Kabupaten Tangerang, Rabu (15/12).

Baca Juga

Margana menjelaskan, korban merupakan warga Kampung Cipete RT 06, RW 02, Desa Cibogo, kecamatan Cisauk yang berjarak sekitar 50 meter dari perlintasan rel atau berhadapan langsung dengan rel kereta. Pada saat insiden terjadi, korban sedang berkendara di pinggiran rel, dan secara tidak terduga melintas KRL dari arah Cisauk menuju Serpong.

"Dia enggak menyadari bahwa datang kereta yang melintas dari arah Cisauk ke Serpong. Sehingga dia tertabrak dari belakang," tuturnya.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pemeriksaan sejumlah saksi, kata Margana, korban tidak tewas terlindas kereta. I dinyatakan tewas terpental usai kendaraannya disenggol kereta yang sedang melaju kencang.

"Enggak terserat, karena mentalnya bukan ke arah dalam rel tapi keluar (rel). Korban mengalami luka di bagian kepala dan langsung dibawa ke rumahnya, karena tidak jauh jarak rumahnya. Sama orang tuanya langsung dimakamkan," jelasnya.

Menurut Margana, warga sekitar lokasi kejadian kecelakaan kerapkali menyusuri pinggir rel KRL saat menjalani aktivitas sehari-hari. Para warga melintasi bantaran rel, termasuk saat berkendara sepeda motor.

"Di sepanjang jalan banyak sekali warga yang lewat dilintasi motor-motor, memanfaatkan bantaran rel. Kami mengimbau warga supaya tidak melintas dan menggunakan bantaran rel kereta api untuk berlalu lintas dan tidak menggunakan jalan setapak lainnya. Jadi ini warga kalau memanfaatkan jalan potongan jadi lewat bantaran rel, kan seharusnya tidak boleh," terang Margana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement