Kamis 16 Dec 2021 16:01 WIB

Kapal Tenggelam di Johor Bahru, Belasan WNI Meninggal Dunia

Status 50 orang yang berada di atas kapal diklasifikasikan sebagai imigran ilegal.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi pencarian kapal tenggelam. Pada Rabu (15/12), sebuah kapal yang membawa Warga Negara Indonesia (WNI) terbalik dalam cuaca badai di lepas Pantai Tanjung Balau Johor.
Foto: Antara/FB Anggoro
Ilustrasi pencarian kapal tenggelam. Pada Rabu (15/12), sebuah kapal yang membawa Warga Negara Indonesia (WNI) terbalik dalam cuaca badai di lepas Pantai Tanjung Balau Johor.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA TINGGI -- Tim penyelamat Malaysia kembali menemukan delapan jasad pada Kamis (16/12) pagi waktu setempat. Pada Rabu (15/12), sebuah kapal yang membawa Warga Negara Indonesia (WNI) terbalik dalam cuaca badai di lepas Pantai Tanjung Balau Johor.

Kamis (16/12) merupakan hari kedua pihak berwenang Malaysia melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Sebelumnya telah dilaporkan 11 orang  tewas, sementara 14 orang berhasil diselamatkan.

Baca Juga

Kapal tersebut diyakini membawa 50 imigran gelap asal Indonesia. Berbicara kepada Channel News Asia (CNA) di area operasi pencarian dan penyelamatan, wakil direktur Operasi Maritim Johor Kapten (Maritim) Simon Templer Lo Tusa mengatakan bahwa enam jasad yang ditemukan pada Kamis adalah laki-laki. sementara dua lainnya perempuan.

Dia mengatakan, kedelapan orang itu terdampar di pantai Tanjung Balau, sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian. "Kami masih mencari 17 orang yang hilang. Kami akan melanjutkan operasi pencarian kami, melalui darat, laut dan udara untuk menemukannya," katanya dikutip laman CNA.

Kapten mengatakan, status 50 orang yang berada di atas kapal diklasifikasikan sebagai imigran ilegal karena orang asing yang ingin masuk ke Malaysia diharuskan melakukannya di titik masuk resmi yang ditetapkan oleh pemerintah Malaysia. "Ketika kapal terbalik kemarin, kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal karena berbagai faktor, termasuk fakta bahwa kapal mereka tidak terdaftar dan mereka tidak memiliki dokumen hukum. Jadi kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal kecuali penyelidikan lebih lanjut menunjukkan sebaliknya," ujarnya.

Tim penyelamat di pantai Tanjung Balau terlihat mengenakan alat pelindung diri lengkap saat mengevakuasi jenazah. Jenazah dikirim ke pos Angkatan Bersenjata Malaysia Tanjung Sepang di Kota Tinggi. Petugas kecil untuk Operasi Maritim Johor Nik Rozi Nik Abdullah mengatakan kepada CNA bahwa para imigran semuanya bepergian dengan satu kapal yang terbalik.

Ia mengatakan, kemungkinan kapal terbalik karena gelombang tinggi dan arus yang kuat. Dia menambahkan bahwa kapal yang ditemukan pada Rabu itu memiliki empat mesin, yang masing-masing memiliki 200 tenaga kuda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement