REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sejumlah organisasi Muslim di India menentang keputusan kepala menteri negara bagian Haryana di utara negara itu yang tidak mengizinkan umat Islam melaksanakan sholat Jumat di ruang terbuka di Gurugram, dekat New Delhi.
Organisasi sosial-keagamaan Muslim terbesar di India, Jamiat Ulama-i-Hind, mengatakan sholat adalah hak fundamental umat Islam. Sekretaris organisasi itu, Niaz Farooqui, mengatakan Umat Islam tidak sholat di tempat terbuka karena mereka suka melakukannya.
Namun, menurutnya, mereka terpaksa sholat di tempat terbuka. Karena itulah, menurut dia, merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memberi mereka fasilitas sholat di tempat-tempat yang telah ditentukan pemerintah.
"Dan pemerintah berlutut di depan mereka yang ingin melawan hukum dan secara paksa merampas hak-hak dasar Muslim. Pemerintah seharusnya tidak tunduk pada orang-orang seperti itu," kata Farooqui, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (15/12).
Selain kelompok ini, penyelenggara zona Haryana dari Organisasi Mahasiswa Islam India (SIO) Asad Ahmad mengatakan benar-benar kecewa dengan pernyataan Kepala Menteri Haryana Manohar Lal Khattar. Ia sangat menyayangkan karena pemerintah mengalah dari tekanan oleh segelintir kelompok yang seharusnya dipenjara karena mengganggu sholat dan mengkomunalisasi masyarakat.