Jumat 17 Dec 2021 16:43 WIB

Pelabuhan Patimban Mulai Layani Ekspor Mobil

Menhub mengharapkan kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Patimban dapat lebih maksimal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ilham Tirta
Kegiatan ekspor mobil lewat Pelabuhan Patimban (ilustrasi).
Foto: Suzuki
Kegiatan ekspor mobil lewat Pelabuhan Patimban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat sudah melayani ekspor mobil. Hal tersebut ditandai dengan beroperasinya terminal Pelabuhan Patimban hari ini (17/12), dengan kegiatan ekspor perdana kendaraan roda empat.

"Kapal yang mengangkut muatan ekspor kendaraan dari MV Fuji Transworld berbendera Liberia," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI), Fuad Rizal dalam Hand Over Ceremony Pelabuhan Patimban yang disiarkan secara daring, Jumat (17/12).

Pengoperasian terminal mobil Pelabuhan Patimban saat ini sudah diserahterimakan pengelolaannya dari PT Pelabuhan Indoneisa (Persero) atau pelindo kepada perusahaan konsorsium. Perusahaan konsorsium tersebut, yakni PPI dan Toyota Tsusho Corporation.

Fuad menjelaskan, kapal tersebut akan melakukan kegiatan bongkar muat sebanyak 84 unik kendaraan dan 1.200 unit kendaraan CBU. "Nantinya ini akan dikirimkan ke negara tujuan ekspor rute Port Lang, Singapura, Kuching, dan Filipina," jelas Fuad.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan PPI dan Toyota Tsusho Corporation dapat melakukan perubahan dan upaya lebih baik dalam mengelola Pelabuhan Patimban. Budi mengharapkan kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Patimban dapat lebih maksimal.

"Kita tingkatkan daya saing logistik nasional dengan Pelabuhan Patimban agar kegiatan logistik nasional lebih baik," ujar Budi dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya otomotif, Budi menuturkan, Pelabuhan Patimban juga dapat mendukung kegiatan ekpor lainnya. Khususnya ekspor dari produksi dari UMKM, industri kreatif, dan pertanian.

Budi menambahkan, pelabuhan tersebut juga diharapkan dapat membangun kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar yakni Cirebon, Subang, Patimban, dan Kertajati (Rebana). "Ini semua menjadi satu kekuatan, akan banyak industri berkembang di sini," kata Budi.

Budi optimistis nantinya Pelabuhan Patimban dapat meningkatkan ekspor dan logistik nasional. Budi yakin PPI dan para stakeholders dapar memberikan layanan ternaik dan kompetitif.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi juga mengharapkan Pelabuhan Patimban yang menjadi simbolis dari kerja sama Indonesia dan Jepang tersebut dapat berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia. "Diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor produk, ternasuk mobil yang diproduksi di Indonesia," kata Kenji.

Kenji menuturkan, Pelabuhan Patimban memiliki fasilitas yang luar biasa. Mulai dari terminal hingga akses jalan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lama untuk mendukung operasional Pelabuhan Patimban.

Kenji menilai, saat ini perlu meningkatkan daya saing ekspor Indonesia. Kenji memastikan komitmen pemerintah Jepang yang ingin mendukung Indonesia menjadi tempat produksi dan ekspor.

Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel juga menuturkan pelabuhan tersebut sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan kegiatar ekspor dari Indonesia. "Selama ini ekspor hanya dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Priok dan selalu mendapatkan komplain dan mengakibatkan turunnya produktivitas," ungkap Rachmat.

Rachmat mengharapkan dengan adanya Pelabuhan Patimban dapat bersinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Lalu pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan biaya logistik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement