Ahad 19 Dec 2021 07:13 WIB

Satu Kontainer Motor Listrik Gesits Tiba di Senegal

Ekspor tersebut melengkapi pengiriman enam unit CBU motor Gesits.

Pekerja menata sepeda motor listrik Gesits. Satu kontainer motor listrik Gesits tiba di Senegal.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pekerja menata sepeda motor listrik Gesits. Satu kontainer motor listrik Gesits tiba di Senegal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Senegal Dindin Wahyudin di Kota Thies menyambut ekspor perdana satu kontainer motor listrik Gesits ke Senegal. Menurut keterangan KBRI Dakar yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/12), Dindin ketika menyampaikan, ekspor perdana Gesits ke Senegal merupakan inisiatif untuk menghadirkan produk yang ramah lingkungan, efisien dan modern. Ekspor perdana itu merupakan pengiriman pertama untuk memenuhi pesanan 200 unit motor Gesits ke Senegal.

Ekspor perdana dari PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) tersebut melengkapi pengiriman enam unit CBU motor Gesits yang telah terlebih dahulu tiba pada Mei 2021. Sebelumnya, acara promosi Gesits di Senegal, yang dihadiri Menteri Kerajinan tangan dan Transformasi Sektor Informal Senegal, diselenggarakan pada 8 Juni 2021 di Thies.

Baca Juga

KBRI Dakar, menurut keterangan itu, secara aktif mempromosikan Gesits, tidak saja kepada publik Senegal tetapi juga bagi masyarakat di negara-negara Afrika Barat dan di Indonesia sendiri. Dindin menyampaikan komitmen untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari perlu diupayakan.

Untuk merespons tantangan tersebut, Gesits telah diekspor ke Senegal dan akan disusul dengan ekspor ke sejumlah negara lain di Afrika Barat. Sementara itu, KBRI Dakar menyebutkan Indonesia telah membuktikan kemampuan untuk menghasilkan produk-produk berteknologi tinggi seperti pesawat terbang CN-235, yang juga telah digunakan di Senegal.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement