Ahad 19 Dec 2021 22:23 WIB

Warga Padati Alun-Alun Kota Bogor

Warga tak sangka pengunjung Alun-Alun Bogor membeludak karena fasilitas belum memadai

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga mengantre untuk mengunjungi Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Alun-alun Kota Bogor seluas 1,7 hektare yang dibangun di bekas lahan Taman Ade Irma Suryani atau Taman Topi dengan fasilitas berupa jogging track, wahana permainan anak, alat fitness, plaza terbuka serta diorama perjuangan tersebut telah diresmikan dan dibuka untuk umum. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga mengantre untuk mengunjungi Alun-alun Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Alun-alun Kota Bogor seluas 1,7 hektare yang dibangun di bekas lahan Taman Ade Irma Suryani atau Taman Topi dengan fasilitas berupa jogging track, wahana permainan anak, alat fitness, plaza terbuka serta diorama perjuangan tersebut telah diresmikan dan dibuka untuk umum. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Akhir pekan pertama usai diresmikan pada Jumat (17/12), Alun-alun Kota Bogor ramai didatangi masyarakat. Mereka rela berdesak-desakan untuk menikmati fasilitas baru di alun-alun eks Taman Topi ini.

Pantauan Republika di lokasi, sejak pagi hingga siang hari, alun-alun seluas 1,7 Hektare ini masih ramai oleh masyarakat. Terutama di Zona Olahraga yang terdapat jogging track dan fasilitas alat gym dan permainan anak. Di zona tersebut, masyarakat tampak rela bergantian menunggu giliran untuk menikmati fasilitas tersebut.

Baca Juga

Selain itu, banyak masyarakat yang hanya duduk santai atau berfoto-foto di sekitar alun-alun, mulai dari usia tua hingga anak-anak. Membludaknya masyarakat yang datang juga berimbas pada kemacetan lalu lintas di sekitar Alun-Alun Kota Bogor, utamanya di Jalan Kapten Muslihat.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menjelaskan saat ini Alun-alun Kota Bogor masih bersifat uji coba. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan evaluasi di berbagai hal.

Dedie menyebutkan, evaluasi dilakukan tidak hanya terkait kerumunan. Tetapi juga pada parkir kendaraan, sampah, kerumunan, akses ke stasiun, lampu, serta rumput yang terinjak-injak.

“Alun-alun saat ini masih bersifat ujicoba dan besok dievaluasi. Rencana untuk sementara fasilitasnya akan ditutup dulu. Hanya aksesnya yang boleh dilalui,” ujar Dedie kepada Republika, Ahad (19/12).

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacki Faizal, menjelaskan saat ini Alun-alun Kota Bogor tidak hanya dijaga oleh penjaga taman atau park ranger.

Namun juga oleh Satpol PP dan petugas keamanan Stasiun Bogor, lantaran Pintu Timur Stasiun Bogor kini kembali dibuka dan diintegrasikan dengan Alun-alun Kota Bogor.

“Untuk area dalam alun-alun dijaga oleh park ranger. Untuk di luar area alun-alun koordinasi dengan Satpol PP dan petugas keamanan stasiun,” ujarnya.

Irfan menyebutkan, kapasitas Alun-alun Kota Bogor dapat menampung sekitar 4 ribu hingga 5 ribu orang. Hanya saja, saat ini belum ada pembatasan untuk masyarakat yang akan masuk ke alun-alun.

Hal itu terlihat dari masyarakat yang bergerombol di satu titik. Namun baik park ranger maupun Satpol PP hanya memberikan imbauan dari pengeras suara mengenai protokol kesehatan. Serta imbauan untuk tidak menginjak rumput yang saat ini masih dalam pemeliharaan.

“Kemungkinan Senin akan ditutup dulu sementara karena ada jadwal pemeliharaan. Supaya rumput-rumputnya tidak terlalu stres, karena banyak juga yang masih menginjak rumput,” jelas Irfan.

Salah seorang warga, Ricky Ahmad Fauzi, mengaku tidak menyangka pengunjung Alun-Alun Kota Bogor yang baru diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya ini membeludak. Padahal, beberapa fasilitas dinilainya masih belum memadai.

“Awalnya ragu, ramai apa tidak ternyata sangat ramai. Fasilitasnya kurang memadai ya, petugasnya juga untuk mengatur-ngatur jadi berkerumun,” tuturnya.

Ke depan, dia berharap agar Pemkot Bogor segera menata lebih baik kawasan tersebut. Terutama terkait parkiran kendaraan agar warga tidak parkir sembarangan yang membuat kemacetan.

“Masih fasilits ada yang belum jadi, trotoar di samping belum jadi, parkiran motor belum ada. Harapannya ke depan lebih tertata lagi. Parkirannya ada, tempat teduhnya lebih banyak lagi,” harapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement