REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan inovasi guna memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk, bagi mereka yang akan melakukan ibadah haji ke Tanah Suci.
Tak hanya menyiapkan pendaftaran haji daring menggunakan aplikasi "Haji Pintar", saat ini Kemenag sedang gencar menyiapkan inovasi Mobil Layanan Haji dan Umrah Keliling (MLHUK). MLHUK ini akan menjadi etalase Kementerian Agama dalam transformasi digital dan memberikan kepuasan sekaligus memberikan pilihan layanan kepada publik.
Saat ini, ada dua Kantor Kementerian Agama yang sudah mendapatkan fasilitas MLHUK. Mereka adalah kantor Kemenag Kabupaten Musi Banyuasin provinsi Sumatera Selatan, serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Nantinya, secara bertahap seluruh kantor Kemenag baik Kabupaten atau Kota akan mendapatkan Mobil Layanan Haji dan Umrah ini. Perencana Ahli Madya Ditjen PHU, Slamet, mengatakan hal ini merupakan inovasi untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat dan jemaah haji dan umrah.
Ia pun mengakui, saat ini masih banyak masyarakat yang terkendala jarak untuk mendaftar haji atau sekedar mencari informasi terkait penyelenggaraan haji dan umrah.
"Ini merupakan inovasi Ditjen PHU setelah pendaftaran online dan PLHUT. Karena, sekalipun sudah ada pendaftaran online, masih ada masyarakat yang belum tersentuh pelayanan haji dan umrah yang disebabkan keterbatasan akses maupun informasi," ucap Slamet dikutip di laman resmi Kemenag, Senin (20/12).
Kemenag disebut berupaya memberikan variasi inovasi pendaftaran haji kepada masyarakat, agar calon jamaah yang ada di daerah terpencil bisa merasakan kehadiran layanan haji dan umrah ini.
Untuk menjaga keberlangsungan layanan tersebut, Sebelum diluncurkan layanan mobil keliling disebut sudah didesain prototipe atau purwarupanya. "Jadi sudah ada standar layanannya, dan mobilnya tidak mudah dialihfungsikan," ujarnya.
Ke depan, Slamet mengatakan Ditjen PHU akan terus melakukan inovasi terkait layanan pendaftaran di daerah-daerah kepulauan, seperti pengadaan layanan keliling dengan kapal laut. Namun, layanan kapal laut ini masih dalam proses pengkajian.
"Untuk daerah kepulauan sudah ada yang mengusulkan tetapi masih dalam pengkajian, berapa harga kapal serta berapa biaya perawatannya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumatera Selatan Armet Dachil, dalam unggahan videonya mengapresiasi Ditjen PHU yang telah berinovasi dengan layanan Mobile ini.
"Kami mengapresiasi Kementerian Agama, Diten PHU atas reward kepada Seksi PHU Kemenag Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang akan melaksanakan pendaftaran haji maupun umrah," kata Armet.
Ia berharap, kendaraan layanan haji dan umrah ini dapat memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, khususnya jamaah haji yang akan melaksanakan pendaftaran.