Selasa 21 Dec 2021 02:37 WIB

Paus: Kekerasan dalam Rumah Tangga Mendekati Setan

Paus Fransiskus mengecam kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Paus Fransiskus mengecam kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan. Ilustrasi.
Foto: AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus mengecam kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengecam kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dengan menyebutnya 'mendekati setan'. Ia juga mengatakan orang tua tidak boleh menampar anaknya.

Pernyataan ini disampaikan saat Paus bertemu dengan seorang perempuan yang meninggalkan rumah bersama empat orang anaknya. Pertemuan itu disiarkan dalam program TG5 di stasiun televisi swasta Mediaset, Ahad (19/12) lalu.

Baca Juga

Dalam program itu Paus Fransiskus juga bertemu dengan seorang tuna wisma perempuan, seorang narapidana, dan seorang siswa. Perempuan yang dikasari suaminya bercerita pada Paus dan bertanya bagaimana ia dapat menemukan martabatnya setelah ia dan anak-anaknya begitu menderita dengan kekerasan.

Paus pernah berbicara tentang pembunuhan perempuan atau femisida. Ia menyadari buruknya masalah kekerasan dalam rumah tangga, isu yang kerap menjadi berita utama di Italia.

"Bagi saya masalah ini hampir satanik karena ini tentang mengambil keuntungan dari kelemahan orang-orang yang tidak bisa membela dirinya sendiri, yang hanya bisa mencoba menghentikan pukulan. Ini memalukan, benar-benar memalukan," katanya.

Ia menambahkan juga 'memalukan' bagi orang tua yang menampar anaknya. "Saya selalu katakan: jangan pernah pukul anak di wajahnya, Kenapa? Karena wajah merupakan martabat kamu," tegas Paus.

Menjawab perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, Paus menjawab ia tidak kehilangan martabatnya sama sekali. "Saya bisa merasakan martabatmu. Jika kamu kehilangan martabatmu, kamu tidak akan di sini," katanya.

Ia meminta perempuan itu untuk mengambil inspirasi dari gambar 'Pieta', patung Bunda Maria menggendong bayi Yesus. "Lihat Madonna dan ingat gambaran keberaniannya," ujar Paus.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement