Selasa 21 Dec 2021 16:44 WIB

Kementan Ajak PLN Kerja Sama Energi Bersih untuk Pertanian

kerja sama dengan PLN menjadi kunci bagi sektor pertanian dengan energi bersih

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut, kerja sama dengan PLN menjadi kunci bagi sektor pertanian agar terus tumbuh dan berkembang dengan energi bersih. Dirinya juga menegaskan teknologi menjadi aspek yang harus yang dimiliki agar pertanian mampu menghadapi berbagai bentuk perubahan termasuk yang terkait dengan isu lingkungan.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut, kerja sama dengan PLN menjadi kunci bagi sektor pertanian agar terus tumbuh dan berkembang dengan energi bersih. Dirinya juga menegaskan teknologi menjadi aspek yang harus yang dimiliki agar pertanian mampu menghadapi berbagai bentuk perubahan termasuk yang terkait dengan isu lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak PT PLN (Persero) untuk dapat bekerjasama menciptakan energi ramah lingkungan berbasis listrik sebagai bentuk inovasi di bidang pertanian. Kolaborasi ini ditandai dengan komitmen Kementan untuk mengembangkan inovasi berbasis listrik yang diciptakan PLN.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut, kerja sama dengan PLN menjadi kunci bagi sektor pertanian agar terus tumbuh dan berkembang dengan energi bersih. Dirinya juga menegaskan teknologi menjadi aspek yang harus yang dimiliki agar pertanian mampu menghadapi berbagai bentuk perubahan termasuk yang terkait dengan isu lingkungan.

“Yang pertama, inovasi listrik ini intervensinya tentu lebih hemat biaya, inovasi ini juga menjadi jawaban kita dalam menghadapi tantangan iklim dan mewujudkan misi Indonesia dalam menekan emisi, kolaborasi ini menjadi langkah strategis yang kami lakukan bersama PLN,” kata Syahrul melalui pernyataan resmi Kementan, Senin (21/12).

Lebih lanjut, Syahrul menjelaskan inovasi berbasis listrik yang dikembangkan pihaknya dan PLN ini tidak hanya akan membantu peningkatan produktivitas komoditas pertanian, tetapi juga membantu terciptanya efisiensi biaya operasional aktivitas petani dilapangan.