Selasa 21 Dec 2021 19:26 WIB

Putin: AS Harus Disalahkan Atas Ketegangan di Eropa

Rusia siap mengambil langkah teknis militer merespons sikap tak bersahabat AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas ketegangan yang terjadi di Eropa. Hubungan Moskow dan Washington bersama dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diketahui tengah memanas terkait situasi di Ukraina.

“AS harus disalahkan atas eskalasi ketegangan di Eropa,” kata Putin saat berpidato di dewan Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (21/12), dikutip laman Sputnik.

Baca Juga

Putin tak menyangkal, tindakan Barat terus memicu kekhawatiran Rusia. Penumpukan pasukan militer AS dan NATO secara langsung di perbatasan Rusia, serta dengan diadakannya latihan skala besar, termasuk yang tidak direncanakan, menimbulkan kekhawatiran serius. "Kami sangat prihatin dengan penyebaran elemen sistem pertahanan rudal global AS di dekat Rusia,” ujarnya.

Putin menjelaskan, jika infrastruktur NATO bergerak lebih jauh dan muncul di Ukraina, waktu terbang rudal akan berkurang. "Jika sistem rudal AS dan NATO muncul di Ukraina, maka waktu penerbangan mereka ke Moskow akan dikurangi menjadi 7-10 menit, dan dengan penyebaran senjata hipersonik menjadi lima (menit),” ungkapnya.

Putin mengatakan Rusia akan mengambil langkah-langkah teknis militer yang memadai dalam menanggapi langkah-langkah tak bersahabat oleh AS. Dia menekankan, Rusia memiliki hak untuk melakukannya.

“Saya ingin menekankan, kami memiliki hak untuk melakukannya, kami memiliki hak untuk mengambil tindakan yang dirancang untuk memastikan keamanan dan kedaulatan Rusia,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement