Selasa 21 Dec 2021 19:48 WIB

Karakteristik Omicron Masih Diteliti, Satgas Minta Masyarakat Tenang

PCR dianggap masih mampu mendeteksi varian Omicron.

Rep: Dessy Suciati S/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto udara Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Rumah Susun Nagrak sebagai lokasi karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri setelah Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi menyusul adanya temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron. Omicron yang telah ditemukan di 92 negara masih dalam tahap penelitian.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Foto udara Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Rumah Susun Nagrak sebagai lokasi karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri setelah Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi menyusul adanya temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron. Omicron yang telah ditemukan di 92 negara masih dalam tahap penelitian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, hingga kini karakteristik varian Omicron yang telah ditemukan di 92 negara masih dalam tahap penelitian. Sejauh ini, kata dia, WHO menyatakan temuan karakteristik varian Omicron berdasarkan studi awalan yang dilakukan, belum ada bukti peningkatan kemampuan penularan dan keparahan gejala.

Selain itu, juga terdapat kemungkinan peningkatan peluang penularan pada penyintas Covid-19 atau diperkirakan mampu melawan imunitas terhadap Covid-19 yang telah terbentuk.

Baca Juga

“Sampai saat ini PCR dianggap masih mampu mendeteksi varian Omicron, sedangkan rapid antigen masih dalam penelitian,” lanjut Wiku saat konferensi pers, Selasa (21/12).

Meskipun demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan turut menciptakan suasana kondusif dengan mengikuti perkembangan terkini dari pemerintah.

“Alih-alih menyebabkan rasa ketakutan yang berlebihan dengan menyebarluaskan hal-hal yang belum tentu benar, alangkah lebih baik kita bersikap lebih hati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” jelas Wiku.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement