Rabu 22 Dec 2021 07:43 WIB

Biden Imbau Warga AS Segera Vaksin Covid-19

Omicron saat ini menyumbang 73 persen dari semua kasus baru di AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joe Biden berbicara saat dia menghadiri pengarahan dari para pemimpin lokal tentang kerusakan badai akibat tornado dan cuaca ekstrem di Bandara Mayfield Graves County di Mayfield, Ky., Rabu, 15 Desember 2021. Biden mengimbau semua orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi, sebagai upaya memerangi varian omicron.
Foto: AP/Andrew Harnik
Presiden Joe Biden berbicara saat dia menghadiri pengarahan dari para pemimpin lokal tentang kerusakan badai akibat tornado dan cuaca ekstrem di Bandara Mayfield Graves County di Mayfield, Ky., Rabu, 15 Desember 2021. Biden mengimbau semua orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi, sebagai upaya memerangi varian omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengimbau semua orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi, sebagai upaya memerangi varian omicron. Penyebaran omicron telah berlipat ganda di seluruh Eropa, AS, dan Asia, termasuk di Jepang.

“Jika Anda tidak sepenuhnya divaksinasi, Anda punya alasan kuat untuk khawatir,” kata Biden di Gedung Putih.

Baca Juga

Biden mengumumkan rencana untuk membeli 500 juta alat tes Covid-19 untuk didistribusikan secara gratis kepada orang Amerika mulai Januari mendatang. Biden menegaskan, orang yang belum divaksinasi dapat memiliki risiko atau peluang tinggi tertular Covid-19. "Pilihan Anda bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati," ujar Biden.

Biden juga mengaktifkan sekitar 1.000 personel medis militer untuk mendukung rumah sakit yang sudah kewalahan. Omicron saat ini menyumbang 73 persen dari semua kasus baru di AS.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa, Hans Kluge, mengatakan, dalam beberapa pekan mendatang omicron akan mendominasi di lebih banyak negara di kawasan Eropa. Hal ini akan membuat sistem kesehatan kewalahan.“Kita bisa melihat badai (pandemi) lain datang,” kata Kluge.

Jerman, Skotlandia, Irlandia, Belanda, dan Korea Selatan termasuk di antara beberapa yang telah menerapkan kembali penguncian atau lockdown dalam beberapa hari terakhir. Menurut WHO, hingga Selasa (21/12), varian tersebut telah dikonfirmasi di 106 negara.

Tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan jika terpapar varian omicron masih belum jelas. Tetapi WHO memperingatkan, varian omicron menyebar lebih cepat daripada varian delta dan menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement