REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Inter Milan mencetak sembilan gol dalam dua pertandingan terakhir dan lebih dari seratus selama tahun 2021.
Inter telah mencetak 103 gol sepanjang tahun di bawah Antonio Conte dan Simone Inzaghi. Kemenangan 5-0 kemarin atas Salernitana sekali lagi membuktikan perkembangan Inter di bawah mantan pelatih Lazio tersebut.
Tidak ada yang akan melihat ini terjadi hanya lima bulan yang lalu, ketika juara Serie A itu membiarkan Romelu Lukaku, Achraf Hakimi dan Conte pergi. ''Situasinya tidak seburuk yang dikatakan semua orang,'' kata direktur Piero Ausilio, dikutip dari Football-italia, Kamis (23/12).
Namun Inter masih melampaui ekspektasi, tak seperti tim yang kehilangan pemain bintang atau pelatih top mereka. Inter kini tidak hanya pemimpin klasemen Serie A, tetapi juga lolos ke babak 16 besar Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun.
Pertanyaannya adalah, mampukah mereka menjaga momentum hingga bertemu Liverpool pada Februari dan Maret tahun depan? Liverpool akan menjadi lawan di babak 16 besar setelah pengundian ulang dilakukan dan ketika kekacauan di UEFA mereda, kenyataan pahit dari situasi mulai terjadi.
Tetapi jika Inter serius ingin memenangkan Liga Champions, ini adalah jembatan yang perlu dilintasi. Paling tidak Lautaro Martinez cs telah memiliki modal penting dengan menjadi juara paruh musim, setelah mengalahkan Torino 1-0 dini hari tadi.
Kemenangan itu membuat Inter unggul empat poin dari Milan, yang juga menang 4-2 pada matchday ke-19. Inter mengoleksi 46 poin, sementara Milan 42. Inter diuntungkan dari dua laga Milan sebelumnya menang melawan Empoli. Rossoneri ditahan imbang Udinese 1-1 dan kalah 1-0 oleh Napoli, yang membuat mereka kehilangan empat poin.
Inter, yang diragukan bisa mempertahankan gelar musim ini usai ditinggal Conte, menjadi tim yang paling 'kuat' saat ini. Sosok emosional Inzaghi membawa timnya hanya sekali kalah di Serie A dan empat kali imbang.
Satu-satunya kekalahan Inter ketika tumbang oleh mantan tim yang dilatih Inzaghi, Lazio, pada 16 Oktober lalu dengan skor 3-1. Inter kemudian menahan Juventus dan Milan dengan skor 1-1, sebelum akhirnya mengalahkan Napoli yang membuat mereka mempertahankan posisi di puncak klasemen.
Inzaghi juga mengungkapkan kebahagiannya, setelah melihat timnya mengakhiri tahun 2021 dengan cara yang manis, yaitu menang dari Torino. Inzaghi sadar ada harapan besar yang disematkan ke pundaknya ketika ditunjuk menggantikan Conte, dan Inter berstatus juara bertahan Serie A.
Inzaghi mengatakan kalau skuadnya berusaha keras untuk mempertahankan Scudetto. Inter juga dinilai mendukung pekerjaannya dengan merekrut pemain penting untuk mendukung gaya permainannya.
''Kami mengambil keuntungan dari pekerjaan yang kami temukan dan kami memasukkannya sendiri ke dalam (permainan). Kemudian setiap pelatih dan staf metode mereka sendiri di luar sistem,'' ungkap Inzaghi.
Inzaghi juga bicara soal bagaimana persepsi Inter yang dilatihnya telah berubah dalam setengah musim. Dirinya percaya kalau skuadnya selalu tampil bagus di dalam lapangan, mencoba mengerti pelatih dan staf, sehingga muncul kepercayaan diri.
Sehingga layak mendapatkan Capolista paruh musim dan kemenangan beruntun. Namun Inzaghi tahu kalau perjalanan masih panjang dan penuh jebakan. Saat ini, ia hanya ingin timnya mengambil momen yang baik seperti saat ini dan menjaga kepercayaan diri.
''Saya memiliki beberapa orang hebat yang dalam satu setengah bulan telah berhasil menutup celah dan menciptakan sedikit keuntungan bagi diri mereka sendiri,'' tegas Inzaghi.