Kamis 23 Dec 2021 17:34 WIB

Hal yang Perlu Diperhatikan Lembaga Zakat pada 2022

Brand awareness lembaga zakat dinilai semakin baik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Hal Yang Perlu Diperhatikan Lembaga Zakat di Tahun 2022. Foto: Yusuf Wibisono
Foto: istimewa
Hal Yang Perlu Diperhatikan Lembaga Zakat di Tahun 2022. Foto: Yusuf Wibisono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah, Yusuf Wibisono, menilai bahwa brand awareness lembaga zakat semakin baik. Namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian lembaga zakat di tahun 2022.

Yusuf mengatakan, salah satu hal yang paling penting diperhatikan adalah program-program lembaga zakat semakin tepat sasaran. Lembaga zakat harus benar-benar bisa menunjukkan bahwa mereka mampu mengidentifikasi, membantu dan mendistribusikan dana zakat kepada orang yang paling membutuhkan.

Baca Juga

"Jadi (dana zakat salurkan ke) orang-orang yang paling miskin dari yang miskin, karena lembaga-lembaga zakat ini harus bisa menunjukkan bahwa mereka lebih baik dari program-program katakanlah program yang dijalankan oleh pemerintah," kata Yusuf kepada Republika, Kamis (23/12).

Ia menyampaikan, di daerah perkotaan banyak gelandangan di pinggir jalan, PKL di lampu merah, anak-anak jalanan, manusia silver dan lain sebagainya masih banyak terlihat. Maka kedepannya lembaga zakat harus lebih memperhatikan mereka.

Menurutnya, lembaga zakat harus bisa menunjukan kepada publik bahwa mereka mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial yang ada. Jadi masyarakat akan semakin merasa bahwa dana yang mereka salurkan ke lembaga zakat memiliki manfaat yang sangat besar.

"Karena semakin tinggi kemanfaatan yang bisa ditunjukkan oleh lembaga zakat itu akan semakin besar kepercayaan publik kepada mereka. Jadi masalah-masalah kesejahteraan sosial di perkotaan itu perlu semakin diperhatikan," ujar Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) ini.

Yusuf mengatakan, memang banyak masyarakat kalangan bawah di luar Pulau Jawa atau di pedesaan. Hanya saja masalah sosial yang dekat harus juga diperhatikan, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini kemiskinan di perkotaan semakin masif.

Ia juga menyarankan agar lembaga zakat lebih memperhatikan masalah lingkungan hidup. Ada lembaga zakat yang punya program sedekah minyak jelantah. Menurutnya itu terobosan penting jadi orang bersedekah dengan minyak jelantah atau barang yang sudah tidak dibutuhkan oleh mereka.

"Bagi mereka minyak jelantah itu sampah yang tidak terpakai kebanyakan dibuang, tapi ada lembaga zakat yang menerima sedekah minyak jelantah yang dibuang, jadi terobosan seperti itu juga penting jadi sedekah tidak hanya dengan uang saja tapi juga sedekah dalam berbagai bentuk bahkan oleh barang-barang yang sudah dianggap tidak berguna bisa juga sampah plastik bisa disedekahkan kedepannya," jelasnya.

Selain itu, Yusuf mengatakan, yang perlu perbaikan ke depan adalah efisiensi operasional dari lembaga zakat. Artinya ditunjukkan kepada publik bahwa lembaga amil zakat ini efisien.

"Jadi mereka benar-benar menunjukkan dirinya sebagai lembaga nirlaba atau sebagai lembaga yang tidak mencari keuntungan benar-benar pekerja sosial," jelas Yusuf.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement