REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Infeksi virus Corona varian Omicron di Israel bertambah 186 kasus pada Jumat (24/12). Dengan demikian total Omicron di sana mencapai 527 kasus.
Menurut laporan, sebanyak 351 dari semua kasus infeksi Omicron adalah penumpang yang berasal dari luar negeri. Kementerian juga melaporkan 1.346 kasus lain yang diduga kuat sebagai varian Omicron, namun hasil tes pengurutan genom mereka belum keluar.
Otoritas mengatakan, kasus Omicron di Israel diperkirakan akan terus meningkat dengan pesat.Masyarakat diminta untuk segera disuntik vaksin booster Covid-19 sebelum gelombang kelima Covid-19 berubah menjadi tsunami.
Sebelumnya, Israel telah mencatat kematian pertama akibat virus Corona varian Omicron, Selasa lalu. Saluran KAN TV mengatakan seorang pria berusia 75 tahun meninggal pada Senin di Rumah Sakit Soroka di kota Beersheba.
Pria itu, yang menderita penyakit kronis, telah menerima dua suntikan vaksin virus korona sejak satu setengah tahun yang lalu. Pada Selasa, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memimpin rapat Kabinet untuk membahas perkembangan pandemi Covid-19.
Pertemuan itu terjadi setelah pemerintah Israel menyetujui proposal yang diajukan oleh Bennett untuk mengurangi kapasitas kerja di lembaga pemerintah menjadi 50 persen dan sisanya bekerja dari rumah.
Keputusan tersebut akan mulai berlaku pada Minggu hingga 26 Januari 2022.