REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai bahwa terpilihnya Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) harus dijadikan momentum memperkuat pemberdayaan santri. Menurutnya, potensi santri di era teknologi digital dapat dimaksimalkan.
"Semoga amanah menjadikan NU sebagai wadah pemerataan ekonomi umat dan memaksimalkan potensi anak muda dan santri yang berkualitas," kata Erick Thohir dalam keterangan.
Erick menyampaikan para santri berpeluang untuk unjuk gigi misalnya dengan menguasai kompetensi berbasis digital. Menurutnya, sejarah mencatat NU selalu menjadi mercusuar kemajuan umat, bangsa dan negara terutama dalam ekonomi syariah.
Dia mengatakan era digital dan perkembangan teknologi merupakan peluang untuk para santri untuk unjuk gigi, khususnya dalam hal peningkatan keterampilan dan kompetensi berbasis teknologi digital. Menurutnya, sudah banyak santri yang mampu memanfaatkan teknologi digital.
"Kami rasa era teknologi seperti sekarang ini telah membuka kesempatan besar bagi santri untuk tampil," katanya.
Lebih lanjut, Erick menilai santri sebagai penggerak di era digital yang inklusif dan menyeluruh khususnya di kalangan pesantren. Dia mengatakan, pesantren pun sudah banyak yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang ada dan membekali santri mereka dengan pendidikan teknologi informasi.
"Kita harus bersatu, pesantren adalah mercusuar peradaban yang merupakan bagian penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia," katanya.