REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hujan deras Senin (27/12) dini hari, menyebabkan Jembatan Way Gebang yang menghubungkan Bandar Lampung, Pesawaran. Persisnya di Jl Way Teluk Ratai, Kecamatan Teluk Pandan ambruk. Arus kendaraan terhenti total, dan hanya bisa dilalui orang.
Keterangan yang diperoleh, Senin (27/12) petang, petugas Polresta Bandar Lampung mengalihkan arus kendaraan dari Kota Bandar Lampung menuju Pesawaran ke jalur lain. Petugas menjaga di Jl RE Martadinata dan memberitahukan pengguna jalan agar memutar balik melalui jalan lain karena jembatan putus.
Sedangkan petugas Dinas Bina Marga Provinsi Lampung berencana membangun jembatan darurat agar arus kendaraan dapat melintas baik motor maupun mobil. Saat ini, petugas masih mengalihkan arus kendaraan terutama mobil ke jalur lain. Kejadian ambruknya jembatan tersebut tidak ada korban jiwa.
Kanit Patroli Lalulintas Polresta Bandar Lampung Ipda Tajuddin mengatakan, petugas berjaga di Jl RE Martadinata, Kecamatan Telukbetung Timur untuk mengalihkan arus kendaraan dari Bandar Lampung menuju Pesawaran.
“Petugas memberitahukan pengguna jalan untuk putar balik ke arah jalan lain, agar tidak terjebak,” kata Tajuddin.
Ia mengatakan, menjelang akhir tahun, masyarakat tidak berlibur ke destinasi pantai di kawasan Teluk Lampung Kabupaten Pesarawan. Sebab, jembatan masih belum bisa dilalui kendaraan. Petugas akan berjaga setiap hari memberitahukan masyarakat yang akan berlibur ke pantai tersebut.
Dinas Bina Marga Provinsi Lampung telah menurunkan timnya di lokasi kejadian. Rencananya, jembatan darurat akan dibangun pada awal tahun 2022. Saat ini, kondisi arus sungai pada jembatan vital tersebut arus air di bawahnya masih deras.
Kepala Dinas Bina Marga Lampung Febrizal Levi Sukmana mengatakan, rencana pembangunan jembatan darurat akan dilakukan awal tahun depan. “Saat ini masih mengalihkan arus kendaraan ke jalan lain,” katanya.