REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap terus bertambahnya kasus omicron di Indonesia. Salah satu caranya dengan peningkatan testing dan tracing untuk mencegah penyebarannya semakin meluas.
"Kami meminta pemerintah untuk secara lebih masif melakukan testing dan tracing di seluruh tanah air, terutama di pintu kedatangan internasional," ujar Melki saat dihubungi, Selasa (28/12).
Ia tidak mengharapkan kasus omicron semakin menyebar di berbagai wilayah. Namun, pemerintah juga perlu mempersiapkan berbagai penanganannya untuk mencegah skenario terburuk terjadi.
"Persiapan obat-obatan, sdm di rs yang menangani Covid-19 dan juga ini semacam wake up call untuk segera bersiap-siap mempersiapkan jalur dan jaringan kekuatan kita seperti menangani delta kemarin," ujar Melki.
Terakhir, ia mendorong pemerintah segera mengejar target vaksinasi di Indonesia. Pasalnya, ia menerima sejumlah laporan terkait melandainya jumlah vaksinasi di banyak daerah.
"Tentunya di antaranya semua yang kita lakukan ini adalah menempatkan semua komponen masyarakat dan tokoh-tokoh dari berbagai kalangan agar kita bisa memiliki sebuah prokes yang betul-betul agar diterapkan," ujar Melki.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebagian besar temuan kasus varian Omicron di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Pemerintah pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan internasional yang tidak mendesak.
"Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat penting, karena sekarang sumber penyakit yang ada di sana, dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena," kata Budi, Senin (27/12).
Budi mengatakan, saat ini pihaknya konsisten melakukan empat strategi untuk menghadapi pandemi Covid-19, termasuk varian Omicron yang mulai masuk ke Indonesia. Strategi pertama adalah protokol kesehatan atau 3 M, kedua surveilans atau 3 T termasuk karantina, ketiga vaksinasi, keempat terapeutik atau perawatan.
"Karantina memang menyulitkan tapi untuk melindungi puluhan ribu rakyat kita yang relatif ya memang mampu Kemarin jalan keluar. Tetapi kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisinya baik. Jadi tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat," tegas Menkes.