Rabu 29 Dec 2021 07:33 WIB

Raih Emas, Teater UMM Juara Monolog Nasional

Diharapkan penerus teater UMM bisa merambah ke dunia sinematografi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih medali emas kategori teater monolog di ajang Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PSM – PTMA). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada pertengah Desember 2021.
Foto: istimewa
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih medali emas kategori teater monolog di ajang Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PSM – PTMA). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada pertengah Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih medali emas kategori teater monolog di ajang Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PSM – PTMA). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada pertengah Desember 2021.

Sutradara Rofilah Dyah Arisa menjelaskan, teater monolog hanya dilakukan oleh satu pemeran. Teater ini biasanya dilakukan sebagai latihan pendalaman tokoh. "Tetapi seiring perkembangan zaman, teater model monolog sudah menjadi bidang sendiri di dunia teater," ucap Rofilah

Baca Juga

Kali ini, ‘Cahaya dan Sampah’ karya Emha Ainun Nadjib menjadi naskah yang ia gunakan dalam perlombaan tersebut. Tokoh dalam naskah ini diperankan  mahasiswa Hubungan Internasional (HI) UMM, Muhammad Iqbal Wiharto. Dia berkesempatan memerankan orang sangat tua. Dalam penampilan monolog tersebut, pemeran berupaya membawa sebuah pesan instropeksi diri dari sifat dan perilaku sampah manusia dari dulu hingga saat ini.

Rofilah mengaku sempat mendapati kendala saat mempersiapkan lomba. Salah satunya pemberitahuan lomba yang sangat mendadak dan persiapan yang tergolong sebentar. Sebab itu, pihaknya hanya menyiapkan diri dan berlatih dalam rentang dua minggu.

"Tetapi hal ini malah menjadi tantangan tersendiri, mengingat normal waktu persiapan memakan waktu tiga bulan. UKM dan Lembaga Semi Otonom (LSO) di bidang teater UMM juga senantiasa bersemangat dan memanfaatkan waktu dalam memaksimalkan persiapan," katanya, Selasa (28/12).

Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini menambahkan ada delapan LSO teater yang ikut membantu perlombaan kali ini. Adapun LSO teater tersebut tersebar di beberapa fakultas di Kampus Putih. 

Ia berharap penerus teater UMM bisa beradaptasi tidak hanya di dunia teater, namun juga bisa merambah ke dunia sinematografi. Hal ini penting mengingat belakangan teater berangsur pindah ke sinematografi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement