Kamis 30 Dec 2021 14:52 WIB

Waketum MUI: Pergantian Tahun Momen Muhasabah

Anwar Abbas meminta masyarakat muhasabah untuk kebaikan bangsa.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Waketum MUI: Pergantian Tahun Momen Muhasabah. Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Waketum MUI: Pergantian Tahun Momen Muhasabah. Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian tahun menuju 2022 tinggal menghitung hari. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan momen ini dapat dimanfaatkan untuk muhasabah. 

"Mari kita merenung di saat pergantian tahun. Tahun 2021 akan berakhir dan tahun 2022 akan tiba. Sebagai warga bangsa kita ingin negara kita menjadi negara yang maju," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Kamis (30/12). 

Baca Juga

Dia mengatakan, semua ingin negara ini maju dengan watak dan karakter serta jati dirinya sendiri sebagai bangsa. Di mana seluruh warga bangsanya merupakan insan-insan pancasilais, yang ingin menjadikan negaranya menjadi negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Ini artinya masing-masing kita dituntut untuk bisa menjadikan diri dan bangsa kita menjadi orang dan atau warga bangsa yang religius yang memperhatikan dan mematuhi ketentuan dari ajaran agama yang dianutnya untuk kemudian menyinari sikap dan pandangan hidupnya dengan nilai-nilai Ketuhanan yang diyakininya tersebut," ucap Anwar.

Dia melanjutkan, agar kehidupan rakyat bisa berjalan dengan baik, aman, tenteram dan damai maka seseorang harus mampu menjadikan dirinya menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah dan mufakat.

"Ini penting kita tekankan karena kita yakin dengan menempuh cara seperti inilah kita akan dapat mewujudkan apa yang telah menjadi cita-cita dan keinginan kita bersama sebagai warga bangsa, yaitu terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," kata dia.

Menurut Anwar, di sini juga terdapat letak masalah, di mana yang menjadi tujuan bangsa masih jauh dari yang diharapkan. Sebagai contoh dalam bidang hukum, masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Bahkan hukum tersebut bisa ditransaksikan dan diperjual belikan. Dalam bidang sosial seperti terlihat di media sosial hari ini tampak bagaimana sumpah serapah dan kehidupan cela-mencela tumbuh dengan subur.

Dalam bidang ekonomi ada masalah oligarki, kesenjangan dan ketimpangan kekayaan serta pendapatan masih sangat tajam dan mencemaskan. Dalam bidang politik juga tidak kalah, banyaknya masalah ditemukan yang semuanya tentu akan berdampak buruk terhadap kualitas kehidupan politik dan perjalanan bangsa kedepannya.

"Hal-hal buruk ini tentu tidak boleh kita biarkan terus berlangsung dan kita harus bisa mencari dan menemukan solusinya. Untuk itu bagi kebaikan bangsa dan negara kita kedepan maka semua anak bangsa di negeri ini diharapkan akan bisa melakukan perenungan dan muhasabah atau mengevaluasi diri agar kita dapat menempatkan diri kita dengan sebaik-baiknya serta berlaku sesuai dengan apa yang telah dimaksudkan dan dinginkan oleh falsafah dan hukum dasar yang ada di negeri ini, yaitu Pancasila dan UUD 1945," kata dia.

"Dan momen pergantian tahun ini  menurut saya, tentu sangat tepat kita manfaatkan untuk merenung dan melakukan muhasabah tersebut," kata Anwar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement