REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tak menampik adanya lonjakan kasus yang disebabkan varian Omicron di DKI Jakarta sesuai informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, kenaikan 13,5 persen dalam dua pekan itu sudah naik sejak beberapa waktu lalu meski tak disebutkan jumlahnya.
“Di 89 negara, dalam tiga hari terjadi peningkatan dua kali lipat, termasuk di Indonesia juga ada peningkatan,” kata Riza ketika ditemui awak media, Kamis (30/12).
Dengan adanya peningkatan itu, dia berharap tidak ada masyarakat yang menganggap Omicron enteng. Dia meminta warga Jakarta bisa lebih waspada dan hati-hati, walaupun saat ini DKI Jakarta ada di level 1 PPKM.
“Kita tidak boleh abai, tidak boleh lengah, tidak boleh euforia, tidak boleh anggap enteng,” lanjut dia.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu menambahkan, varian Omicron memiliki penularan yang lebih cepat dari varian-varian sebelumnya. Sehingga, protokol kesehatan dan vaksinasi anak hingga lansia yang mendapatkan jatah, diklaim dia menjadi beberapa penangkalnya.
Baca juga : Epidemiolog Minta Pemerintah Pastikan Faskes Siap Hadapi Omicron
“Kebijakan pemprov DKI Jakarta sudah disampaikan, memasuki tahun baru tidak boleh ada kegiatan kembang api, tidak boleh ada kegiatan arak-arakan, bahkan tidak boleh ada kegiatan malam tahun baru hingga tidak ada konser,” ucap Riza.
Menyiasati kemungkinan saat malam tahun baru, kata dia, pihaknya akan melakukan sidak keliling. Bahkan, Polda Metro Jaya juga disebutnya akan membuat kebijakan untuk menutup jalan-jalan tertentu.
“Dalam rangka mengurangi interaksi, mobilitas, dan agar tidak terjadi kerumunan yang dapat menimbulkan penularan Covid-19,” tuturnya. Sambung dia, pembatasan jam operasional dan kapasitas lokasi tertentu juga akan tetap diberlakukan.