REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina resmi melarang pesepak bola mereka membuat tato. Cina menyarankan mereka yang sudah memiliki tato untuk menghapusnya. Badan administrasi olahraga negara itu mengatakan, merekrut pemain baru yang punya tato di tingkat nasional dan tim remaja sangat dilarang.
Pemerintah Cina mengeklaim, langkah itu akan membantu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Beberapa pemain bintang Cina, termasuk bek Zhang Linpeng, telah diberitahu untuk menutupi tato mereka.
Cina semakin meningkatkan peraturan tersebut sejak pertengahan 2018 untuk menghentikan tato ditampilkan di TV. Beberapa pesepak bola profesional telah menutupi tangan mereka dengan kaus lengan panjang untuk menyembunyikan tato di tubuh mereka.
"Dalam keadaan khusus, tato harus ditutupi selama pelatihan dan kompetisi, dengan persetujuan anggota tim lainnya," demikian bunyi pernyataan resmi Administrasi Umum Olahraga (GAS) China, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC International, Kamis (30/12).
Dalam budaya Cina, stigma penjahat disebut telah melekat pada mereka yang memiliki tato. Selain itu, bagi Cina, tato masih memiliki hubungan dengan kelompok kejahatan terorganisir di Asia Timur. Tato di antara kelompok etnis sering dilihat sebagai tanda tidak beradab. Mereka tidak disetujui oleh Partai Komunis Cina yang berkuasa, tetapi telah menjadi semakin populer di kalangan anak Negeri Tirai Bambu.
Awal tahun ini, regulator penyiaran Cina mengumumkan bahwa mereka memperketat aturan tentang apa yang disebutnya sebagai 'konten tidak sehat'. Desember lalu, pertandingan sepak bola universitas wanita di Cina harus dibatalkan setelah para pemain diberi tahu bahwa mereka tidak boleh mewarnai rambut.