Kamis 14 Dec 2023 23:03 WIB

Apakah Hena Boleh Dipakai untuk Sholat?

Ada banyak perbedaan antara hena dan tato.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Memakai hena (ilustrasi). Apakah hena boleh dipakai untuk sholat?
Foto: Dok. Freepik
Memakai hena (ilustrasi). Apakah hena boleh dipakai untuk sholat?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tato hena biasanya bersifat temporer yang hanya memberikan kesan seperti tato permanen. Tato hena sangat populer di negara-negara Asia dan Timur Tengah.

Itu juga menjadi semakin populer di seluruh dunia karena indah dan jauh lebih murah dibandingkan tato tradisional. Selain itu, warnanya memudar dalam beberapa pekan.

Baca Juga

Hena adalah tanaman berbunga kecil yang berasal dari daerah tropis Afrika dan Asia Utara. Bunganya sering digunakan untuk membuat parfum, daunnya mengandung pigmen pewarna berguna yang disebut asam hennotannic yang tersedia dalam berbagai warna mulai dari oranye hingga merah tua.

Dilansir MedicineNet, Senin (4/12/2023), daunnya dikeringkan, digiling menjadi bubuk halus, dan dijadikan pasta. Pasta ini digunakan untuk menato kulit. 

Menurut penelitian, hena memiliki beragam manfaat kesehatan antara lain mampu menurunkan demam, mengobati sakit kepala, dan meningkatkan kualitas tidur. Bahan serbaguna ini juga bisa digunakan untuk mewarnai pakaian dan rambut. 

Hena nabati alami berwarna cokelat tua ketika diaplikasikan pada kulit dan berkembang menjadi warna oranye, yang menjadi gelap keesokan harinya, menghasilkan campuran merah dan cokelat. Hena tradisional berbahan dasar tumbuhan (hena yang berwarna kecokelatan atau kemerahan) dianggap aman. 

Sementara itu, hena hitam bukan produk alami. Ini dikombinasikan dengan paraphenylenediamine (PPD) yang mengubah warna dan menyebabkannya bereaksi lebih cepat pada kulit. PPD adalah zat beracun yang biasa digunakan pada pewarna rambut hitam, menyebabkan pewarna menjadi hampir hitam, jauh lebih gelap dibandingkan hena alami dan dapat mengakibatkan lepuh berpindah yang terasa, jaringan parut permanen, dermatitis sensitisasi, iritasi tenggorokan, asma bronkial, mual, sakit tenggorokan, dan sakit kepala ringan. 

Karena pewarna hena diaplikasikan saat PPD sedang teroksidasi, potensi alerginya meningkat pesat. Tato hena hitam sering kali menimbulkan reaksi kulit yang mirip dengan luka bakar kimia, yang mengakibatkan bekas luka pada kulit yang ditato. 

Bekas luka atau lepuh pada kulit dapat muncul dalam waktu tiga hingga 12 hari. Jika Anda menginginkan tato hena temporer, pastikan pasta henna tidak mengandung PPD. Jika tidak, ini mungkin tidak bersifat sementara. 

Selain itu, ada  juga hena putih. Di unggahan Instagram Halskin (@halskin), hena putih adalah cat body painting berwarna putih. Cat ini langsung kering di kulit. Henna putih lebih mudah luntur, hanya dapat bertahan satu hingga dua hari. 

Berikutnya, Halskin juga menjelaskan secara singkat apakah wudhu tidak sah jika memakai hena? Bersumber dari Ustadz Ammi Nur Baits (konsultasisyariah.com), hena yang meresap di kulit, tidak menutupi dan tidak menghalangi air mengenai permukaan kulit, maka tidak menghalangi keabsahan wudhu (wudhu sah). Sedangkan, henna cat (body painting), tidak bisa meresap ke dalam kulit, menutupi dan menghalangi air mengenai permukaan kulit, maka wudhu tidak sah. 

Dari sumber al-Imam Ibn Hajar dan al-Imam Zakariya al-Anshari dalam Misykat at-Tanwir Syrh al-Mukhtashor as-Shogir (sanadmedia.com) yang dikutip oleh Halskin, “Diwajibkan sebelum berwudhu untuk menghilangkan masker kulit, pacar, dan krim-krim kulit yang umumnya dipakai perempuan untuk dioleskan di wajahnya, jika masih berupa zat (penghalang/tidak hilang).” 

Di sisi lain, ada banyak perbedaan antara hena dan tato. Dilansir Howcast, seniman hena dan pemilik bisnis pasokan hena, kenzi.com, Lisa Butterworth sering ditanya apakah hena itu tato dan jawabannya pasti tidak.

Butterworth mengatakan seperti yang kita ketahui tato bersifat permanen dan menembus kulit untuk membawa tinta ke lapisan kulit yang mengandung darah untuk menciptakan desain yang permanen. Hal tersebut dia ungkapkan dalam video Howcast tentang seni hena dan mehndi.

Sebaliknya, Butterworth menuturkan, hena merupakan pewarna sementara yang hanya menempel di permukaan kulit. Ini hanya menodai lapisan sel kulit mati dan bertahan sekitar satu hingga dua pekan. 

Henna berwarna paling gelap di tangan dan kaki yang kulitnya paling tebal. Sebaliknya, tato justru kurang cocok di tangan dan kaki karena kulit cenderung luntur dan memudar serta merusak desain tato. 

Selain itu, hena berbeda dengan tato dalam gaya seninya. Desain hena biasanya merupakan desain tradisional dari India dan Timur Tengah serta Afrika Utara, dan sangat berbeda dengan desain tato.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement