REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, perubahan biaya pendidikan berdasarkan akreditasi program studi pada skema anyar KIP Kuliah Merdeka secara umum dinilai positif. Sebab, skema tersebut dinilai memberikan peluang bagi peserta KIP Kuliah Merdeka untuk mengikuti program Merdeka Belajar secara lebih baik.
"Model pembiayaan ini juga dinilai positif untuk peningkatan mutu pembelajaran," ungkap Direktur LSI, Djayadi Hanan, dalam siaran pers, Sabtu (1/1).
Dia juga mengungkapkan, secara umum program Merdeka Belajar adalah program yang populer di kalangan penerima KIP Kuliah Merdeka maupun pimpinan perguruan tinggi. Mayoritas responden, sebesar 83,1 persennya, mengetahui program tersebut dan hampir semuanya, mencapai 91 persennya, menilai pelaksanaan program tersebut secara positif.
"Program KIP kuliah juga dinilai positif dan mendapatkan apresiasi yang tinggi, baik dari segi kemanfaatannya maupun prosesnya. Peningkatan besaran biaya hidup dinilai sudah memadai dan sudah memperhatikan dengan baik keadilan antarwilayah. Komponen terbesar biaya hidup menurut para responden adalah biaya tempat tinggal dan biaya makan," ungkap Djayadi.