Sabtu 01 Jan 2022 20:50 WIB

Ragunan Terus Perketat Prokes pada Pengunjung

Pengunjung Ragunan diminta menerapkan prokes dan mendaftar daring sebelum datang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung melihat jerapah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Pengunjung Ragunan diminta menerapkan prokes dan mendaftar daring sebelum datang.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Pengunjung melihat jerapah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Pengunjung Ragunan diminta menerapkan prokes dan mendaftar daring sebelum datang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta menegaskan mereka terus memperketat protokol kesehatan (prokes) pada para pengunjung sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.

"Kami tidak akan mencabut kebijakan ini. Kita semua juga tetap harus berikhtiar, kami benar-benar ingin Indonesia bebas dari pandemi," kata Staf Pelayanan Informasi dan Kehumasan TMR Wahyudi Bambang saat ditemui Antara di Ragunan, Jakarta, Sabtu (1/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan pengunjung yang datang ke dalam kawasan Ragunan selalu terpantau menjalankan prokes seperti memakai masker dan menjaga jarak. Namun, diakuinya sering kali para pengunjung membuka maskernya saat berada di dalam tempat wisata itu baik dari usia anak-anak maupun dewasa padahal pandemi belum usai.

Sebagai bentuk antisipasi menjaga para pengunjung dan para satwa terbebas dari Covid-19, TMR menerapkan sejumlah upaya agar protokol tetap berjalan dengan disiplin. Pada kapasitas pengunjung, TMR bisa saja menyediakan tiket masuk sebesar 75 persen. Namun hingga kini pengelola justru membatasi jumlah orang yang boleh memasuki Ragunan hanya sebesar 50 persen atau 30 ribu orang. Tujuannya agar jaga jarak tetap dapat dilakukan.

Kemudian pada skrining pengunjung, Wahyudi menyebutkan bagi masyarakat yang ingin datang harus mendaftarkan diri secara daring (online) dan menyertakan bukti sudah melakukan vaksinasi. Dengan demikian TMR dapat memantau berapa jumlah wisatawan yang hadir dan memastikan semua sudah divaksinasi.

Apabila pengunjung belum mendaftarkan diri, maka tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam kawasan margasatwa tersebut. Pengelola juga memberlakukan ganjil-genap bagi kendaraan yang datang serta pedagang yang berjualan juga diterapkan aturan supaya tak terjadi penumpukan di dalam.

"Yang boleh masuk adalah yang sudah mendaftar. Karena kita tahu kapasitas pengunjung yang mau datang sudah termonitor. Apabila datang secara mendadak atau spontan, tentu saja tidak bisa kita bantu atau kita layani," katanya.

Pada penerapan pemakaian masker dan cuci tangan, petugas dibantu oleh personel dari TNI dan Polri. Mereka berkeliling atau mendatangi pihak yang abai menjalankan protokol kesehatan bahkan terus mengimbau melalui pengeras suara.

Menurut Wahyudi, hal yang sama juga terjadi pada jam operasional. Meskipun Ragunan dibuka sejak pukul 07.00-14.30 WIB, pihaknya dengan tegas akan mengimbau penutupan area itu setengah jam sebelumnya sehingga dapat melakukan sterilisasi lapangan. Ia berharap seluruh pengunjung yang ingin datang dapat bekerja sama dalam mematuhi setiap kebijakan yang diberlakukan.

"Kami terus mengupayakan protokol kesehatan baik secara lisan maupun tulis. Bagi pengunjung yang tidak dapat bekerja sama, terpaksa kami keluarkan dari area ini," ungkap Wahyudi. Berdasarkan data pada Sabtu (1/1), jumlah pengunjung di Ragunan telah mencapai 12.283 hingga pukul 11.00 WIB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement