Senin 03 Jan 2022 09:27 WIB

Penumpang KRL Jabodetabek Sepanjang 2021 Turun 19,6 Persen

Pada 20 Desember 2021 jadi pengguna terbanyak sepanjang tahun dengan 506.630 orang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line mengantre untuk memasuki Stasiun Cawang, Jakarta, Kamis (23/12). Dampak dari pembatasan kuota penumpang yang akan menaiki KRL membuat terjadinya antrean penumpang di depan Stasiun Cawang hingga terowongan Cikokol. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line mengantre untuk memasuki Stasiun Cawang, Jakarta, Kamis (23/12). Dampak dari pembatasan kuota penumpang yang akan menaiki KRL membuat terjadinya antrean penumpang di depan Stasiun Cawang hingga terowongan Cikokol. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter mencatat penurunan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) sepanjang 2021. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan pada 2021, pengguna KRL Jabodetabek sekitar 123 juta penumpang dengan rata-rata 337.331 pengguna setiap harinya.

"Jumlah tersebut turun 19,6 persen dibanding jumlah pengguna KRL Jabodetabek sepanjang 2020 yaitu sekitar 154 juta pengguna dengan rata-rata pengguna perharinya sebanyak 419.600 penumpang," kata Anne dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (2/1).

Baca Juga

Sepanjang 2021, Anne mengatakanpengguna KRL terendah terjadi pada Juli. Pada periode tersebut, KRL Jabodetabek hanya melayai pengguna sekitar 5,04 juta penumpang atau rata-rata sebanyak 162.853 pengguna per harinya.

Pada Bulan Juli tersebut, kata Anne, bertepatan dengan pemberlakuan PPKM level 4 oleh pemerintah di wilayah Jawa dan Bali. "Pengguna harus menunjukkan syarat-syarat untuk naik KRL seperti Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) atau surat-surat keterangan lainnya," ujar Anne.

Sementara itu, KAI Commuter mencatat sepanjang 2021 jumlah pengguna KRL Jabodetabek tertinggi terjadi pada Desember. Pada periode tersebut, jumlah penumpang mencapai sekitar 13,7 juta pengguna atau 443.536 pengguna per harinya.

"Pada 20 Desember 2021 merupakan hari dengan pengguna terbanyak sepanjang tahun yaitu sebanyak 506.630 penumpang," tutur Anne.

Selain di Jabodetabek, KAI Commuter sejaj Februari 2021 juga melayani operasional pelayanan perjalanan KRL di Yogyakarta-Solo. Sepanjang 2021 lalu, volume pengguna KRL Yogyakarta-Solo tercatat sekitar 1,7 juta penumpang dengan rata-rata mencapai 5.325 pengguna per hari.

Anne menuturkan, jumlah pengguna KRL Yogyakarta-Solo tertinggi tercatat pada Desember 2021 yaitu sejumlah 290.618 pengguna. Pada periode tersebut, rata-rata pengguna KRL Yogyakarta-Solo mencapai 9.375 orang per harinya.

KAI Commuter juga mencatat, pengguna KRL Yogyakarta-Solo terendah juga terjadi pada Juli 2021 akibat imbas pemberlakuan PPKM level 4 oleh pemerintah. "KRL Yogyakarta-Solo pada Juli 2021 hanya melayai pengguna sebanyak 45.697 pengguna atau rata-rata melayani 1.474 pengguna per harinya," ungkap Anne.

Secara keseluruhan, KAI Commuter mampu melayani sekitr 124,8 juta penumpang di Jabodetabek maupun Yogyakarta-Solo. Layanan bagi 124 juta lebih pengguna ini diselenggarakan dengan kolaborasi bersama TNI, Polri, dinas kesehatan, dan petugas pemerintahan setempat agar layanan dapat semaksimal mungkin sesuai dan konsisten mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak selama 2021 lalu, tentu kami berharap kolaborasi untuk melayani masyarakat akan terjalin lebih baik di tahun ini," ujar Anne.

Anne menambahkan, KAI Commuter juga pada 2021 secara bertahap menambah jumlah perjalanan dan rangkaian kereta yang melayani pengguna setiap harinya. Pada awal 2021 setiap harinya mengoperasikan 964 perjalanan KRL dengan 91 rangkaian kereta di Jabodetabek. Lalu pada akhir 2021,  jumlah perjalanan telah mencapai 1.005 dengan 94 rangkaian kereta yang beroperasi. 

"Penambahan perjalanan secara bertahap ini juga merupakan bentuk adaptasi dan antisipasi layanan KAI Commuter terhadap perkembangan regulasi pemerintah dan mobilitas masyarakat," ungkap Anne.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement