REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tidak ditemukan adanya hotel maupun destinasi wisata yang melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dalam operasionalnya.
"Dari pantauan kami, selama libur Natal dan tahun baru, seluruh hotel dan destinasi wisata sudah melaksanakan prokes dengan ketat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono.
Menurut dia, aktivitas hotel dan destinasi wisata di wilayah Kabupaten Sleman sudah sesuai dengan Instruksi Bupati Sleman Nomor 39/INSTR/2021 Dan SE Kadinas Pariwisata Sleman Nomor 440/1112 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Instruksi Bupati tersebut intinya adalah secara bersama berupaya mencegah potensi penyebaran Covid-19, beberapa di antaranya seperti pelaksanaan cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak (Cita Mas Jajar) dan tidak menyelenggarakan perayaan pergantian tahun baru atau pesta kembang api," katanya.
Ia mengatakan, aktivitas hotel-hotel pada malam menjelang pergantian tahun sebatas acara gala dinner di restoran dengan hiasan atribut pergantian tahun baru yang sampai kurang lebih pukul 22.00 WIB saja.
"Sedangkan tingkat hunian hotel di Sleman saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 rata-rata 52 persen sampai dengan 95 persen," katanya.
Suparmono mengatakan, kunjungan wisatawan pada liburan tahun baru pada Sabtu (1/1) dan Ahad (2/1) rata-rata mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya.
"Kunjungan destinasi di Sleman rata-rata mengalami kenaikan, dan wisatawan masih memilih destinasi alam atau terbuka untuk tujuan berlibur serta masih didominasi oleh kelompok-kelompok kecil keluarga," katanya.
Berdasarkan pemantauan di sejumlah destinasi wisata, kunjungan ke Taman Tebing Breksi Prambanan secara rata-rata tidak jauh berbeda dengan angka kunjungan libur natal, karenadi akhir pekan libur tahun baru ini tercatat sejumlah 5.329 pengunjung.
Kunjungan ke Studio Alam Gamplong juga naik 36 persen menjadi 2.435 pengunjung, Grojogan Watu Purbo naik 77 persen menjadi 2.241 pengunjung, Sindu Kusuma Edu Park naik 46 persen menjadi 1.652 pengunjung, Jogja Exotarium relatif sama yaitu 1.861 pengunjung, Tlogo Muncar dan Kalikuning Park naik lebih dari 250 persen menjadi 3.573 pengunjung.
"Sedangkan kunjungan di tiga candi yaitu Candi Ijo, Candi Sambisari dan Candi Banyunibo dikunjungi 664 pengunjung. Sementara jumlah kunjungan di Candi Prambanan yang dikelola PT Taman Wisata Candi (TWC) mengalami peningkatan 26 persen menjadi 14.813 pengunjung," katanya.
Destinasi museum, kata dia, juga menjadi tujuan yang cukup menarik bagi wisatawan. Terdata secara akumulasi kunjungan ke museum Ullen Sentalu, Monumen Jogja Kembali dan Museum Afandi dikunjungi oleh 2.085 pengunjung.
Selanjutnya kawasan wisata Kaliurang naik 45 persen menjadi 15.052 dan wisata lereng Merapi Kaliadem naik 33 persen menjadi 7.902 pengunjung. "Dari pantauan kami di lapangan, baik pengelola destinasi dan usaha pariwisata, maupun wisatawan memakai masker dalam beraktivitas, dan melakukan cuci tangan serta memakai hand sanitizer sebelum memasuki destinasi wisata," kata Suparmono.