REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Budi Prasetyo menegaskan, siswa yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak boleh mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). "Kami tegaskan lagi bahwa adik-adik yang diterima di jalur SNMPTN tidak diperbolehkan mendaftar di SBMPTN lagi," ujar Budi dalam taklimat media di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Dia menambahkan, kuota SNMPTN berdasarkan akreditasi sekolah. Sekolah yang mendapatkan akreditasi A akan mendapatkan kuota 40 persen terbaik di sekolahnya, akreditasi B akan mendapatkan alokasi 25 persen terbaik di sekolahnya, dan akreditasi C dan lainnya lima persen terbaik di sekolahnya.
Penutupan masa sanggah kuota sekolah pada 17 Januari 2022. SMA/MA/SMK yang mendapatkan kuota SNMPTN merupakan sekolah yang sudah memiliki NPSN, sudah mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sekolah juga harus mengisikan data siswa hanya yang eligible sesuai dengan ketentuan.
Karena itu, Budi mengingatkan siswa yang mengikuti SNMPTN tidak main-main dalam memilih program studi. Program studi yang dipilih, merupakan program studi yang memang diminati. "Jangan sampai sudah lulus SNMPTN tidak diambil karena merugikan sekolah dan juga merugikan siswa lainnya," imbuh dia.
Ketua LTMPT Prof Mochammad Ashari mengatakan, siswa yang lolos SNMPTN tapi tidak mengambil maka akan merugikan sekolah dan adik-adik kelasnya karena sekolah tersebut akan dimasukkan ke daftar hitam. "Lebih baik pilih satu saja program studi yang benar-benar diminati dan jika lolos akan diambil," imbuh Ashari.
Proses penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri tahun 2022 dilakukan melalui tiga jalur, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur mandiri. SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai akademik atau nilai akademik dan prestasi lainnya yang ditetapkan oleh PTN dengan biaya subsidi penuh pemerintah.
Untuk tahapan SNMPTN, prosesnya dimulai dari pengisian PDSS oleh sekolah dimulai pada 4 Januari hingga 15 Februari 2022. Proses registrasi akun LTMPT bagi sekolah tahun ini dilakukan lebih dulu sebelum proses registrasi akun LTMPT bagi para siswa.
Registrasi siswa dimulai pada 10 Januari hingga 15 Februari 2022. Registrasi akun LTMPT dilakukan melalui portal melalui https://portal.ltmpt.ac.id. Pengisian PDSS, pendaftaran SNMPTN dan pendaftaran UTBK- SBMPTN harus mengisi akun di LTMPT.
"(Pengaksesnya) bisa sampai 2,4 juta pada saat itu baru dibuka, ini rawan terjadi kemacetan di IT sehingga kita geser, untuk sekolah dulu, baru siswa buat akun. Nanti siswa melakukan pendaftaran SNMPTN dia mau mengambil jurusan apa," ujar Ashari.
Baca juga:
- Wapres: Perguruan Tinggi Perlu Transformasi dan Kolaborasi
- Menko PMK Tegaskan Lima Program yang Perlu Perhatian Lebih
- Ini Catatan LSI terhadap KIP Kuliah Merdeka
Sejalan dengan dibukanya proses registrasi akun LTMPT bagi sekolah, proses penetapan siswa yang memenuhi syarat mengikuti SNMPTN mulai dilakukan hingga 8 Februari 2022. "Untuk pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa atau PDSS dilakukan pada 8 Januari sampai 8 Februari 2022," kata Ashari.
Setelah semua proses tersebut selesai, siswa-siswa yang sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti SNMPTN dapat melakukan pendaftaran pada 14 hingga 28 Februari 2022. Ashari mengingatkan, siswa yang hendak mendaftar harus melakukan registrasi akun LTMPT terlebih dahulu.
"Setelah itu dilakukan seleksi, scoring, nanti (SNMPTN) diumumkan hasilnya pada tanggal 29 Maret 2022," ujar dia.
Untuk SBMPTN, proses registrasi akun LTMPT bagi anak-anak yang ingin kembali ikut SBMPTN dapat dilakukan pada 14 Februari hingga 17 Maret 2022. Sementara untuk proses pendaftaran SBMPTN dimulai pada 23 Maret hingga 15 April 2022.
"Artinya, ini memilih jurusan, pilihan satu, pilihan dua, dan seterusnya itu mulai 23 Maret sampai 15 April 2022," kata dia.
Baca juga: Minat Mahasiswa Terhadap Program MBKM Tinggi
Kemudian, pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) SBMPTN akan dilakukan sebanyak dua gelombang. Untuk gelombang pertama dilaksanakan pada 17-23 Mei 2022 dan gelombang kedua dilaksanakan pada 28 Mei hingga 3 Juni 2022. Lokasi UTBK SBMPTN, kata Ashari, tersebar di seluruh Indonesia di 74 pusat UTBK.
"Nanti hasilnya diumumkan pada tanggal 23 Juni. Sedangkan sertifikatnya itu bisa diunduh 25 Juni-31 Juli 2022. Ini tanggal-tanggal penting untuk SBMPTN," terang dia.