Selasa 04 Jan 2022 19:58 WIB

Uji Klinis Dosis Booster Vaksin Covid-19 Kelar, Satgas: Tidak Ada Indikasi KIPI

Tak ada indikasi KIPI berat yang ditemukan dalam uji klinis pemberian dosis booster.

Sejumlah warga menunggu giliran untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga menunggu giliran untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan uji klinis pemberian vaksinasi dosis penguat (booster) Covid-19 sudah selesai. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada indikasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berat pada subjek penelitian.

"Sejauh ini telah dilakukan uji klinis pemberian booster (penguat) vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat," ujar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adi Sasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Wiku mengungkapkan, hasil penelitian juga mengungkap rekomendasi waktu pemberian booster vaksin Covid-19. Rentang waktu antara penyuntikan dosis kedua dan ketiga minimal enam bulan setelahnya.

"Program vaksinasi booster dosis ketiga rencananya akan dilakukan pada tanggal 12 Januari mendatang, sesuai target WHO pada trimester pertama tahun 2022," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement