Rabu 05 Jan 2022 12:40 WIB

Hadapi Disrupsi, Wapres Minta Kampus Perkuat Teknologi Digital

Kampus harus memperkuat posisi sebagai edutech institutions melalui teknologi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'rif Amin. Wapres meminta kampus memperkuat teknologi digital guna menghadapi disrupsi.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Wakil Presiden KH Ma'rif Amin. Wapres meminta kampus memperkuat teknologi digital guna menghadapi disrupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta lembaga pendidikan tinggi dapat memperkuat posisi melalui pemanfaatan teknologi digital. Sebab, Wapres melihat adanya disrupsi digital, ditambah terjadinya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak pada bidang kesehatan, ekonomi, dan juga pendidikan. 

"Dunia pendidikan juga telah terdisrupsi besar-besaran oleh edutech. Lembaga pendidikan tinggi mau tidak mau harus memperkuat posisinya sebagai edutech institutions dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Wapres saat memberikan orasi ilmiah pada acara Rapat Terbuka dan Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-59 secara daring, Rabu (5/1).

Baca Juga

Wapres menilai, meskipun pandemi Covid-19 memberikan beberapa dampak negatif, tetapi pandemi perlu mendorong masyarakat menemukan langkah-langkah inovatif sehingga dapat bermanfaat bagi masa depan bangsa. Pandemi secara bersama-sama atau terpisah dengan teknologi, telah membawa perubahan pada lanskap politik, ekonomi, dan sosial budaya.

"Kita telah dipaksa untuk mengikuti perkembangan teknologi yang pesat," kata Wapres.

Kiai Ma'ruf mengatakan, pandemi secara bersama-sama atau terpisah dengan teknologi telah membawa perubahan pada lanskap politik, ekonomi, dan sosial budaya. Selain itu, masyarakat telah dipaksa untuk mengikuti perkembangan teknologi yang pesat.

 

Ia mencontohkan di sektor perdagangan, misalnya, telah bergeser menjadi e-commerce. Kemudian, dunia perbankan telah terdisrupsi oleh hadirnya fintech dan berbagai macam e-payment

"Dunia kedokteran dan farmasi semakin terdesak oleh healthtech atau medtech," kata dia.

Selain mendorong penguatan posisi lembaga pendidikan tinggi, Wapres juga menekankan pentingnya peranan perguruan tinggi untuk kepentingan Indonesia di kawasan ASEAN. "Perguruan tinggi dapat memberikan pandangan dan rekomendasi terkait isu prioritas yang menjadi kepentingan Indonesia di Kawasan ASEAN, baik di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya," kata Wapres.

Pada Dies Natalis ke-59 Universitas Brawijaya yang bertema Tangguh dan Kreatif Berkarya di Masa Pandemi untuk Menggapai Reputasi Internasional ini, Wapres juga mendukung Universitas Brawijaya dapat mewujudkan visinya untuk menjadi universitas yang berdaya saing di tingkat internasional, khususnya di ASEAN. Ia pun berharap agar Universitas Brawijaya sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia dapat terus berevolusi dan mengembangkan kurikulum pendidikan untuk pengembangkan ilmu pengetahuan.

"Saya harap Universitas Brawijaya mempunyai jaringan dengan berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia untuk melakukan kerja sama, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, serta pengembangan kurikulum," kata Wapres.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement