Sabtu 08 Jan 2022 12:16 WIB

Lampaui Delta, Covid-19 Omicron Buat AS Sentuh Rekor Kasus Tertinggi

Banyak pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit AS karena tidak divaksin

Red: Nur Aini
New York mengumumkan status keadaan darurat di tengah kenaikan kasus Covid-19 dan kewaspadaan terhadap varian baru Omicron.
Foto: EPA-EFE/JASON SZENES
New York mengumumkan status keadaan darurat di tengah kenaikan kasus Covid-19 dan kewaspadaan terhadap varian baru Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rawat inap akibat Covid-19 di Amerika Serikat bakal mencapai level tertinggi baru pada Jumat (7/1/2022). Menurut hitungan Reuters, lonjakan melampaui rekor yang ditetapkan pada Januari tahun lalu, saat varian Omicron yang sangat menular memicu lonjakan infeksi.

Rawat inap terus meningkat sejak akhir Desember ketika Omicron dengan cepat mengambil alih Delta sebagai varian virus corona yang dominan di AS, meskipun para ahli mengatakan Omicron kemungkinan akan terbukti kurang mematikan daripada varian sebelumnya. Namun pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa banyaknya infeksi yang disebabkan oleh Omicron membebani rumah sakit. Beberapa di antara rumah sakit itu berjibaku menangani pasien yang mengalir masuk karena pekerja mereka sendiri sedang sakit.

Baca Juga

"Ini seperti kemacetan arus penanganan medis," kata Dr. Peter Dillon, kepala petugas klinis di Penn State Health di Pennsylvania, dalam sebuah wawancara.

"Ada begitu banyak kekuatan yang sekarang berkontribusi pada tantangan itu dan saya pikir ada unsur kelelahan, saya tidak ingin mengatakan putus asa."

AS melaporkan 662.000 kasus baru Covid-19 pada Kamis, total harian tertinggi keempat di negara itu, hanya tiga hari setelah rekor hampir 1 juta kasus dilaporkan, menurut hitungan Reuters. Rawat inap Covid-19 di AS mendekati 123.000, tampaknya siap untuk memecahkan rekor di atas 132.000, menurut hitungan itu.

Kematian, indikator yang merujuk ke masa lalu, masih cukup stabil di sekitar 1.400 per hari, jauh di bawah puncak tahun lalu. Namun, data rawat inap seringkali tidak membedakan antara orang yang dirawat karena Covid-19 dan apa yang disebut kasus insidental yang melibatkan orang yang dirawat karena alasan lain dan diketahui terinfeksi selama pengujian rutin.

Baca: Bandit Bersenjata Bunuh 30 Orang di Nigeria

Baca: Kasus Covid-19 di Spanyol Naik

Di New York, 42 persen pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 berada dalam kategori insidental, kata Gubernur Kathy Hochul dalam pengarahan pada Jumat, sebuah tanda bagaimana data kemungkinan tidak memberikan gambaran paling jelas tentang dampak Omicron dalam hal penyakit parah. Sementara rawat inap terus meningkat di New York, Hochul dan pejabat negara bagian lainnya menyatakan optimisme bahwa gelombang Omicron terburuk dapat berlalu dalam beberapa hari mendatang.

"Kami membutuhkan beberapa hari lagi untuk mengetahui bahwa gelombang terburuk itu telah mencapai puncaknya," kata Dr. Mary Bassett, penjabat Komisaris Kesehatan New York.

"Saya pikir kita bisa memperkirakan Januari yang sulit tetapi segalanya akan jauh lebih baik pada Februari."

Kelelahan staf

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement