REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah pohon di pinggir Jalan Ibrahim Adjie, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, menimpa sebuah mobil odong-odong yang sedang melintas pada Ahad (9/1/2022). Akibatnya, sopir mobil itu mengalami luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Salah seorang warga sekitar, Arif (44) mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Ketika itu, kondisi cuaca sedang hujan deras disertai angin kencang. Tiba-tiba, terdengar suara kencang dari jalan. Ketika dilihat, terdapat pohon tumbang yang menimpa mobil.
"Saya lagi bersihin air yang masuk ke rumah, tiba-tiba terdengar suara kencang. Saya lihat, tahunya pohon tumbang," kata dia di lokasi, Ahad.
Menurut dia, sopir mobil itu kemudian langsung berlari ke warung yang terdapat di pinggir jalan tersebut. Namun, setelah di warung, sopir itu langsung pingsan. Arif mengatakan, tak terdapat luka-luka pada bagian tubuh sopir itu.
"Tapi mungkin trauma ya. Masih muda itu sopirnya. Karena kan itu menimpa mobilnya sampai penyok begitu," kata dia.
Sopir itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya menggunakan ambulans. Sementara itu, petugas kemudian datang untuk melakukan evakuasi kendaraan.
Berdasarkan pantauan Republika di lokasi kejadian pada pukul 16.00 WIB, petugas di lapangan masih berupaya membersihkan pohon yang tumbang itu. Kondisi mobil yang tertimpa pohom itu penyok di bagian tengahnya. Untuk sementara, arus lalu lintas di jalan nasional itu dialihkan ke jalan lainnya selama proses evakuasi.
Kanit Lantas Polsek Indihiang, Iptu Dede Hendi, mengatakan, untuk sementara kendaraan dari Kota Tasik menuju Bandung diarahkan ke Bojongjengkol. Sementara dari arah Bandung ke Tasikmalaya dialihkan ke Jalan Letnan Harun.
"Dialihkan karena ada pohon tumbang menghalangi jalan utama dan saat ini sedang dilakukan evakuasi," kata dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanghulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, proses evakuasi diperkirakan akan memakan waktu hingga dua jam. Baru setelah itu, jalan kembali dapat dilintasi kendaraan.
"Sementara kita lakukan rekayasa dibantu TNI dan Polri agar tak ada kemacetan lalu lintas," kata dia.
Ihwal kondisi korban, menurut dia saat ini sudah mendapatkan penanganan di RSUD dr Soekardjo. Kondisinya diperkirakan luka berat karena kepalanya tertimpa.
Ucu mengatakan, pohon tumbang memang salah satu bencana yang paling sering terjadi di Kota Tasikmalaya, khususnya pada musim hujan. Menurut dia, bencana pohon tumbang akan selalu terjadi apabila pemeliharaan pohon tak berjalan. Karena itu, ia meminta masyarakat melakukan antisipasi dengan memelihara pohon yang ada di wilayahnya.
"Saya minta masyarakat, jika sekiranya ada pohon berbahaya lakukan kerja sama dan gotong-royong melakukan pemangkasan," kata dia.
Ucu menambahkan, pihaknya juga sudah sering menyampaikan terkait pemeliharaan pohon kepada pihak berwenang yaitu dinas teknis. apalagi ini jalan nasional. Sebab, BPBD tak memiliki kewenangan untuk melakukan pemeliharaan pohon. Apalagi di jalan nasional.
"Maka sejatinya dinas teknis melakukan pemeliharaan serta melakukan identifikasi pohon mana saja yang harus segera dipelihara ataupun dipangkas," kata dia.
Berdasarkan data BPBD Kota Tasikmalaya, selama 2021 setidaknya terjadi 43 kejadian bencana pohon tumbang. Akibatnya, sebanyak 24 KK atau 70 jiwa warga, serta 23 unit rumah terdampak. Pada awal Januari 2022, peristiwa pohon tumbang juga terjadi di wisata air kolam renang TeeJay Waterpark yang mengakibatkan sejumlah pengunjung luka-luka.