Senin 10 Jan 2022 15:18 WIB

Vaksin Merah Putih Jalani Uji Klinis pada Awal Februari

Izin penggunaan Vaksin Merah Putih ditargetkan keluar Juni.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan, hingga kini vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga bersama PT Biotics Pharmatical baru selesai menjalani tahap pra-klinik. Targetnya, awal Februari uji klinik untuk vaksin Merah Putih bisa dilakukan.

“Saat ini vaksin Merah Putih sudah selesai uji pra-klinik, sedang menunggu masuk ke tahapan uji klinik,” ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam konferensi pers secara daring, Senin (10/1/2022).

Baca Juga

Penny mengatakan, pihaknya menargetkan vaksin Merah Putih sudah bisa mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) pada Juni. Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dinilai menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia mampu berbicara banyak dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Community Development, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, saat ini pihak mitra industri sedang menyiapkan Vaksin Merah Putih Unair untuk uji klinis. "Rencana uji klinis awal Februari 2022. Semoga bila lancar maka produksi bisa dilakukan Juni-Juli 2022," ujarnya.

Vaksin ini menggunakan dua skema platform, yaitu skema classical platforms dan next generation platforms. Untuk classical platforms, Unair mengembangkan dari inactivated virus atau virus yang telah dimatikan. Sedangkan pada next generation platforms, Unair menggunakan adenoviral vector dan peptide.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement