Rabu 12 Jan 2022 01:05 WIB

China dan Filipina Tangguhkan Impor Daging Sapi dari Kanada karena Penyakit Sapi Gila

China adalah importir daging sapi terbesar di dunia.

Red: Nidia Zuraya
 Seekor sapi perah bermain dengan kucing di sebuah peternakan di Granby, Quebec, Kanada.  China dan Filipina telah menangguhkan impor daging sapi dari Kanada.(Reuters/Christinne Muschi)
Seekor sapi perah bermain dengan kucing di sebuah peternakan di Granby, Quebec, Kanada. China dan Filipina telah menangguhkan impor daging sapi dari Kanada.(Reuters/Christinne Muschi)

REPUBLIKA.CO.ID, WINNIPEG -- China dan Filipina telah menangguhkan impor daging sapi dari Kanada. Juru bicara departemen pertanian Kanada mengatakan, Senin (10/1/2022), penangguhan impor ini karena deteksi sapi di Kanada pada Desember 2021 yang terinfeksi bovine spongiform encephalopathy (BSE) atau disebut juga penyakit sapi gila.

Langkah tersebut mengikuti penangguhan impor oleh Korea Selatan bulan lalu, setelah Kanada melaporkan kasus BSE pertamanya dalam enam tahun. China adalah importir daging sapi dan daging sapi muda terbesar di dunia, dan pasar ekspor terbesar ketiga Kanada, menurut Asosiasi Peternak Kanada (CCA). 

Baca Juga

China mengambil tindakan serupa terhadap Brasil setelah negara itu mengkonfirmasi kasus BSE, sebelum memulihkan impor pada Desember setelah gangguan selama tiga bulan. BSE merupakan penyakit penyakit progresif dan fatal pada sistem saraf sapi yang disebabkan oleh akumulasi protein abnormal yang disebut "prion" di jaringan syaraf.

Kanada, pengekspor daging sapi dan daging sapi muda terbesar kedelapan, melaporkan kasus BSE pada Desember pada sapi potong berumur 8,5 tahun di provinsi Alberta. Kasus terbaru di Kanada adalah atipikal - artinya ini adalah bentuk BSE yang dapat terjadi secara alami pada sapi yang lebih tua - berlawanan dengan BSE klasik, yang disebabkan oleh hewan yang memakan pakan yang terkontaminasi.