REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud di industri film Eropa. Meski festival, badan pendanaan, dan asosiasi industri berupaya mempersempit kesenjangan gender, perbandingan jumlah sineas laki-laki dan perempuan masih timpang.
Menurut studi yang digagas oleh European Audiovisual Observatory (EAO), jumlah sutradara perempuan hanya 23 persen. Survei dilakukan terhadap kru yang bekerja pada film fitur yang diproduksi dan dirilis di Eropa antara 2016 sampai 2020.
Dilansir di laman The Hollywood Reporter, Rabu (12/1/2022), terdapat 33 persen sineas perempuan yang menjadi produser dan hanya tercatat 27 persen penulis skenario perempuan. Sinematografer perempuan hanya sebanyak sembilan persen dan komposer film perempuan hanya sejumlah 10 persen.
Ketidakseimbangan yang signifikan juga terlihat di depan layar. Menurut temuan EAO, perempuan menyumbang 39 persen dari peran utama dalam film-film Eropa selama periode lima tahun. Laporan diterbitkan secara meluas pada Selasa (11/1/2022).
Kehadiran sutradara perempuan di genre film dokumenter lebih tinggi, menyumbang 29 persen dari keseluruhan jumlah sutradara. Tercatat 19 persen sutradara perempuan untuk film fiksi aksi laga dan 16 persen untuk film fitur animasi.
Mengingat upaya Eropa mencapai perbandingan gender 50/50 di antara pembuat film, angka-angka laporan itu ditanggapi secara serius. Studi menjadi dasar bagi pelaku aksi yang menyerukan kesetaraan, termasuk kuota gender lebih untuk pembiayaan film.
Sebagian film Eropa paling terkenal di 2021 adalah film yang diarahkan oleh perempuan. Sebut saja film horor Titane pemenang Palme d'Or arahan sutradara Julia Ducournau, serta sinema fiksi ilmiah I'm Your Man dari sutradara Jerman Maria Schrader.
Film drama tentang aborsi Happening arahan Audrey Diwan memenangkan Golden Lion untuk film terbaik di Festival Film Venesia. Quo Vadis, Aida? yang fokus pada perempuan di pembantaian Srebrenica dari sutradara Bosnia Jasmila Zbanic, memenangkan tiga kategori di Penghargaan Film Eropa 2021.
Sejumlah festival film besar di Eropa telah berkomitmen untuk lebih mengupayakan kesetaraan gender. Penyelenggara festival akan memilih film besutan sutradara pria dan perempuan dalam porsi seimbang.